Magetan: Puluhan warga mengalami keracunan makanan usai berbuka puasa bersama. Mereka keracunan usai berbuka di Masjid An-Annur Dukuh Tawing, Desa Plumpung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Selasa, 27 April 2021.
"Saat ini tercatat 27 orang yang dirujuk ke Puskesmas Plaosan dan Klinik Muhammdiyah Pacalan untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif," kata Kepala Desa Plumpung Jaelani Wahyudiarto, melansir Clicks.id, Kamis, 29 April 2021.
Jaelani mengatakan, kejadian keracunan diketahui ketika salah satu warga mengalami muntah berak (muntaber). Kemudian jumlah warga yang mengalami gejala serupa bertambah.
"Tidak menutup kemungkinan korban keracunan makanan itu bisa bertambah hingga ratusan, karena undangan bukber ada 100 lebih," jelasnya.
Baca: Bocah di Bantul Meninggal Diduga Keracunan Takjil
Dia menerangkan, acara buka bersama tersebut merupakan kegiatan rutin yang diadakan warga desa untuk kirim doa. Makanan pun swadaya masyarakat desa yang menyumbang.
"Itu swadaya masyarakat, dengan menu ayam bakar dan urap," paparnya
Sementara itu, Kepala Puskesmas Plaosan dr. Siti Sumarni mengatakan, gejala yang warga alami seperti pusing muntah disertai berak. Ia masih belum bisa memastikan penyebab pasti keracunan massal tersebut.
“Saat ini belum bisa dipastikan penyebabnya, karena belum dilakukan uji sampel pada makanan dan cairan yang dikomsumsi korban,” jelas Siti.
Baca: Ratusan Anak di Timor Tengah Selatan NTT Keracunan
Dia menerangkan, beberapa warga yang dirawat dan diberi infus sudah membaik. Selain itu sejumlah warga telah diperbolehkan pulang.
“Semoga korban tidak bertambah, mengingat acara bukber dihadiri banyak masyarakat,” harapnya.
Kasus keracunan ini sudah ditangani Polsek Plaosan. Petugas masih mencari sisa makanan yang dikonsumsi warga saat berbuka puasa.
Magetan: Puluhan warga mengalami
keracunan makanan usai berbuka puasa bersama. Mereka keracunan usai berbuka di Masjid An-Annur Dukuh Tawing, Desa Plumpung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Selasa, 27 April 2021.
"Saat ini tercatat 27 orang yang dirujuk ke Puskesmas Plaosan dan Klinik Muhammdiyah Pacalan untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif," kata Kepala Desa Plumpung Jaelani Wahyudiarto, melansir Clicks.id, Kamis, 29 April 2021.
Jaelani mengatakan, kejadian keracunan diketahui ketika salah satu warga mengalami muntah berak (muntaber). Kemudian jumlah warga yang mengalami gejala serupa bertambah.
"Tidak menutup kemungkinan korban keracunan makanan itu bisa bertambah hingga ratusan, karena undangan bukber ada 100 lebih," jelasnya.
Baca: Bocah di Bantul Meninggal Diduga Keracunan Takjil
Dia menerangkan, acara buka bersama tersebut merupakan kegiatan rutin yang diadakan warga desa untuk kirim doa. Makanan pun swadaya masyarakat desa yang menyumbang.
"Itu swadaya masyarakat, dengan menu ayam bakar dan urap," paparnya
Sementara itu, Kepala Puskesmas Plaosan dr. Siti Sumarni mengatakan, gejala yang warga alami seperti pusing muntah disertai berak. Ia masih belum bisa memastikan penyebab pasti keracunan massal tersebut.
“Saat ini belum bisa dipastikan penyebabnya, karena belum dilakukan uji sampel pada makanan dan cairan yang dikomsumsi korban,” jelas Siti.
Baca: Ratusan Anak di Timor Tengah Selatan NTT Keracunan
Dia menerangkan, beberapa warga yang dirawat dan diberi infus sudah membaik. Selain itu sejumlah warga telah diperbolehkan pulang.
“Semoga korban tidak bertambah, mengingat acara bukber dihadiri banyak masyarakat,” harapnya.
Kasus keracunan ini sudah ditangani Polsek Plaosan. Petugas masih mencari sisa makanan yang dikonsumsi warga saat berbuka puasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)