Timor Tengah Selatan: Sebanyak 180 anak mengalami keracunan makanan. Peristiwa itu terjadi saat mereka mengikuti kegiatan hari ulang tahun pemuda, anak, dan remaja Gereja Imanuel di Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Anak-anak makan sekitar jam sembilan. Ada yang mual dan muntah-muntah mulai jam dua siang dan malam pukul 19.00 Wita," kata Kepala Dinas Kesehatan Timor Tengah Selatan, Irene Ate, melansir Mediaindonesia.com, Rabu, 18 November 2020.
Dia mengatakan kegiatan digelar di lapangan terbuka pada Selasa, 17 November 2020. Kegiatan itu diikuti sekitar 300 anak.
"Awalnya ada 90 anak yang keracunan dilarikan ke Puskesmas Kuatnana untuk dirawat," ujarnya.
Baca: Puluhan Santri di Garut Keracunan Makanan
Selanjutnya, jumlah anak yang dirawat bertambah mencapai 180 orang. Pihaknya kemudian membangun posko di kantor desa setempat, untuk merawat anak-anak korban keracunan.
"Karena jumlah anak yang keracunan bertambah banyak," ucapnya.
Dia menerangkan, hingga Rabu siang, jumlah anak-anak yang dirawat berkurang. Karena sudah banyak yang sembuh dan dipulangkan.
"Sekarang sisa tiga orang yang akan dicabut infusnya," imbuhnya.
Dia menyebutkan, makanan yang dikonsumsi anak-anak dimasak oleh warga setempat. Sampel berupa daging ayam dan mie telah dibawa ke Kupang, NTT, untuk diperiksa di laboratorium Dinas Kesehatan.
Timor Tengah Selatan: Sebanyak 180 anak mengalami
keracunan makanan. Peristiwa itu terjadi saat mereka mengikuti kegiatan hari ulang tahun pemuda, anak, dan remaja Gereja Imanuel di Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Anak-anak makan sekitar jam sembilan. Ada yang mual dan muntah-muntah mulai jam dua siang dan malam pukul 19.00 Wita," kata Kepala Dinas Kesehatan Timor Tengah Selatan, Irene Ate, melansir Mediaindonesia.com, Rabu, 18 November 2020.
Dia mengatakan kegiatan digelar di lapangan terbuka pada Selasa, 17 November 2020. Kegiatan itu diikuti sekitar 300 anak.
"Awalnya ada 90 anak yang keracunan dilarikan ke Puskesmas Kuatnana untuk dirawat," ujarnya.
Baca: Puluhan Santri di Garut Keracunan Makanan
Selanjutnya, jumlah anak yang dirawat bertambah mencapai 180 orang. Pihaknya kemudian membangun posko di kantor desa setempat, untuk merawat anak-anak korban keracunan.
"Karena jumlah anak yang keracunan bertambah banyak," ucapnya.
Dia menerangkan, hingga Rabu siang, jumlah anak-anak yang dirawat berkurang. Karena sudah banyak yang sembuh dan dipulangkan.
"Sekarang sisa tiga orang yang akan dicabut infusnya," imbuhnya.
Dia menyebutkan, makanan yang dikonsumsi anak-anak dimasak oleh warga setempat. Sampel berupa daging ayam dan mie telah dibawa ke Kupang, NTT, untuk diperiksa di laboratorium Dinas Kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)