2,3% Anak-anak di Surabaya Mengidap Diabetes Melitus
Antara • 15 Februari 2023 09:14
Surabaya: Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyebut 184 atau 2,3 persen anak-anak berusia 15-18 tahun di Kota Pahlawan, Jawa Timur, terkena diabetes melitus sepanjang tahun 2022
"Pada tahun sebelumnya 2021, ada 176 atau 2,2 persen anak-anak terkena diabetes. Sedangkan pada Januari 2023 ini terdapat 4 kasus diabetes pada anak," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Rabu, 15 Februari 2023.
Menurut dia, hal ini dikarenakan adanya peningkatan skrining kesehatan pada populasi anak, sehingga masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan. Nanik menjelaskan penyebab diabetes pada anak dikarenakan pola makan yang tidak sehat atau sering mengkonsumsi makanan siap saji malas beraktivitas, dan faktor genetik.
"Tanda anak-anak yang terjangkit diabetes di antaranya adalah mudah kelelahan, berat badan turun, selalu merasa lapar atau haus, sering buang air kecil terutama malam hari, ada gangguan penglihatan, dan napas terasa berat," ucapnya.
Oleh sebab itu, Dinkes berupaya meningkatkan sosialisasi makanan seimbang, seperti perbanyak makan sayur dan buah, mengurangi minuman manis, bersoda, dan makanan siap saji.
Kemudian, melakukan deteksi dini kepada anak, khususnya anak dengan riwayat genetik diabetes serta meningkatkan kapasitas petugas dengan pelatihan penanganan kasus diabetes pada anak.
"Dan memperbaiki sistem rujukan bagi anak-anak dengan kasus diabetes, yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Maka, anak-anak diharapkan bisa melakukan olahraga secara rutin, mengurangi penggunaan gawai, dan memperbanyak aktivitas dengan teman sebaya," ujarnya.
Nanik meminta para orang tua untuk memperhatikan pola makan anak-anaknya sebagai upaya pencegahan diabetes. Untuk itu, dia mengimbau orang tua yang memiliki riwayat diabetes untuk segera memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Menu seimbang sesuai dengan usianya, mengurangi makanan manis, dan diimbangi aktivitas fisik secara teratur," ucap Nanik.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Surabaya: Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyebut 184 atau 2,3 persen anak-anak berusia 15-18 tahun di Kota Pahlawan, Jawa Timur, terkena diabetes melitus sepanjang tahun 2022
"Pada tahun sebelumnya 2021, ada 176 atau 2,2 persen anak-anak terkena diabetes. Sedangkan pada Januari 2023 ini terdapat 4 kasus diabetes pada anak," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Rabu, 15 Februari 2023.
Menurut dia, hal ini dikarenakan adanya peningkatan skrining kesehatan pada populasi anak, sehingga masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan. Nanik menjelaskan penyebab diabetes pada anak dikarenakan pola makan yang tidak sehat atau sering mengkonsumsi makanan siap saji malas beraktivitas, dan faktor genetik.
"Tanda anak-anak yang terjangkit diabetes di antaranya adalah mudah kelelahan, berat badan turun, selalu merasa lapar atau haus, sering buang air kecil terutama malam hari, ada gangguan penglihatan, dan napas terasa berat," ucapnya.
Oleh sebab itu, Dinkes berupaya meningkatkan sosialisasi makanan seimbang, seperti perbanyak makan sayur dan buah, mengurangi minuman manis, bersoda, dan makanan siap saji.
Kemudian, melakukan deteksi dini kepada anak, khususnya anak dengan riwayat genetik diabetes serta meningkatkan kapasitas petugas dengan pelatihan penanganan kasus diabetes pada anak.
"Dan memperbaiki sistem rujukan bagi anak-anak dengan kasus diabetes, yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Maka, anak-anak diharapkan bisa melakukan olahraga secara rutin, mengurangi penggunaan gawai, dan memperbanyak aktivitas dengan teman sebaya," ujarnya.
Nanik meminta para orang tua untuk memperhatikan pola makan anak-anaknya sebagai upaya pencegahan diabetes. Untuk itu, dia mengimbau orang tua yang memiliki riwayat diabetes untuk segera memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Menu seimbang sesuai dengan usianya, mengurangi makanan manis, dan diimbangi aktivitas fisik secara teratur," ucap Nanik.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)