Solo: Pemerintah Kota Solo mengimbau warga khususnya para orang tua untuk mengatur pola makan anak sejak dini. Para orang tua diminta turut waspada terhadap kasus diabetes anak yang mulai mengkhawatirkan di beberapa daerah.
"Intinya harus jaga pola makan sejak dini. Kemudian koordinasikan pola hidup sehat juga, bagaimana memberi makan pada anak harus cukup kalori, cukup protein dan cukup zat pengatur," urai Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih, di Solo, Sabtu, 11 Februari 2023.
Dia mengakui sampai saat ini belum menerima kenaikan kasus diabetes anak di Kota Solo. Kendati demikian, ia berharap warga tetap waspada mengingat pola makan anak dewasa ini yang banyak disuguhkan makanan berpemanis.
Ditambahkan Siti, meskipun anak tidak memiliki keturunan diabetes namun jika sejak kecil diberi makanan manis, dia memiliki risiko terkena diabetes.
"Kalau sejak kecil terus diberikan makanan manis ya risikonya ke sana (diabetes). Tapi saya belum menerima laporan ya, karena itu harus melalui penelitian," bebernya.
Sementara itu, pada 1 Februari lalu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengumumkan data terkait kasus diabetes pada anak yang meningkat 70 kali lipat per januari 2023 dibandingkan tahun 2010 lalu.
Menurut catatan IDAI, 1.645 pasien anak penderita diabetes dari 13 kota besar di Indonesia yang terdiri atas anak rentang usia 10-14 tahun sebanyak 46,23 persen, 31,05 persen lainnya berusia 5-9 tahun, 19 persen berusia 0-4 tahun, dan 3 persen diderita anak usia lebih dari 14 tahun.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Solo: Pemerintah Kota Solo mengimbau warga khususnya para orang tua untuk mengatur pola makan anak sejak dini.
Para orang tua diminta turut waspada terhadap kasus diabetes anak yang mulai mengkhawatirkan di beberapa daerah.
"Intinya harus jaga pola makan sejak dini. Kemudian koordinasikan pola hidup sehat juga, bagaimana memberi makan pada anak harus cukup kalori, cukup protein dan cukup zat pengatur," urai Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih, di Solo, Sabtu, 11 Februari 2023.
Dia mengakui sampai saat ini belum menerima kenaikan kasus diabetes anak di Kota Solo. Kendati demikian, ia berharap warga tetap waspada mengingat pola makan anak dewasa ini yang banyak disuguhkan
makanan berpemanis.
Ditambahkan Siti, meskipun anak tidak memiliki keturunan diabetes namun jika sejak kecil diberi makanan manis, dia memiliki risiko terkena diabetes.
"Kalau sejak kecil terus diberikan makanan manis ya risikonya ke sana (diabetes). Tapi saya belum menerima laporan ya, karena itu harus melalui penelitian," bebernya.
Sementara itu, pada 1 Februari lalu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengumumkan data terkait kasus diabetes pada anak yang meningkat 70 kali lipat per januari 2023 dibandingkan tahun 2010 lalu.
Menurut catatan IDAI, 1.645 pasien anak penderita diabetes dari 13 kota besar di Indonesia yang terdiri atas anak rentang usia
10-14 tahun sebanyak 46,23 persen, 31,05 persen lainnya berusia 5-9 tahun, 19 persen berusia 0-4 tahun, dan 3 persen diderita anak usia lebih dari 14 tahun.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)