Malang: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang tengah mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak. Sebelumnya sebanyak 1.247 ternak sapi di empat kabupaten di Jawa Timur terjangkit PMK.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Nurcahyo, mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan adanya indikasi PMK di wilayahnya sejak bulan lalu. Salah satunya di Kecamatan Ngantang.
"Sudah sejak tanggal 28 itu ada di wilayah Ngantang itu ditemukan ada indikasi PMK. Terus sudah dilakukan pengobatan-pengobatan oleh peternak, 5-6 hari sembuh," kata Nurcahyo saat dikonfirmasi, Selasa, 10 Mei 2022.
Baca: Guru Besar UGM Beberkan Gejala Ternak Terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku
Nur menegaskan sejak ramai wabah PMK di Jawa Timur, pihaknya langsung menurunkan tim ke lapangan untuk memantau ke kelompok-kelompok ternak. Hasilnya ada beberapa wilayah yang dilaporkan terdapat indikasi PMK.
"Itu yang ada dari Ngantang, Wagir, Bululawang, dan kemarin Singosari itu juga ada melaporkan. Itu dari peternak, kalau di pasar hewan belum ada laporan. Jadi teman-teman dinas sudah memantau di pasar hewan. Kalau ada indikasi, nggak boleh masuk ke pasar hewan," jelasnya.
Nur mengaku sejak 8 Mei 2022, Kabupaten Malang telah kedatangan tim dari Dinas Peternakan Jawa Timur. Tim tersebut turun langsung untuk melakukan pertemuan serta pembinaan ke kelompok-kelompok ternak, salah satunya di KUD Sumbermakmur Ngantang.
"Itu untuk antisipasi kalau ada ternak dengan ciri-ciri penyakit PMK. Jadi sudah dilakukan pembinaan, dikumpulkan terus diambil sample oleh tim dari Surabaya. Tim dari provinsi memberikan edukasi, bagaimana langkah-langkah penanganannya kalau ada indikasi itu penyakit PMK. Jadi diobati, lingkungannya di disinfektan, mengurangi lalu lintas masuk ke luar di lokasi ternak itu. Jadi sekarang sudah edukasi kita ke kelompok-kelompok ternak," ungkapnya.
Malang: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang tengah mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang
hewan ternak. Sebelumnya sebanyak 1.247 ternak sapi di empat kabupaten di Jawa Timur terjangkit PMK.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Nurcahyo, mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan adanya indikasi PMK di wilayahnya sejak bulan lalu. Salah satunya di Kecamatan Ngantang.
"Sudah sejak tanggal 28 itu ada di wilayah Ngantang itu ditemukan ada indikasi PMK. Terus sudah dilakukan pengobatan-pengobatan oleh peternak, 5-6 hari sembuh," kata Nurcahyo saat dikonfirmasi, Selasa, 10 Mei 2022.
Baca:
Guru Besar UGM Beberkan Gejala Ternak Terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku
Nur menegaskan sejak ramai wabah PMK di Jawa Timur, pihaknya langsung menurunkan tim ke lapangan untuk memantau ke kelompok-kelompok ternak. Hasilnya ada beberapa wilayah yang dilaporkan terdapat indikasi PMK.
"Itu yang ada dari Ngantang, Wagir, Bululawang, dan kemarin Singosari itu juga ada melaporkan. Itu dari peternak, kalau di pasar hewan belum ada laporan. Jadi teman-teman dinas sudah memantau di pasar hewan. Kalau ada indikasi, nggak boleh masuk ke pasar hewan," jelasnya.
Nur mengaku sejak 8 Mei 2022, Kabupaten Malang telah kedatangan tim dari Dinas Peternakan Jawa Timur. Tim tersebut turun langsung untuk melakukan pertemuan serta pembinaan ke kelompok-kelompok ternak, salah satunya di KUD Sumbermakmur Ngantang.
"Itu untuk antisipasi kalau ada ternak dengan ciri-ciri penyakit PMK. Jadi sudah dilakukan pembinaan, dikumpulkan terus diambil sample oleh tim dari Surabaya. Tim dari provinsi memberikan edukasi, bagaimana langkah-langkah penanganannya kalau ada indikasi itu penyakit PMK. Jadi diobati, lingkungannya di disinfektan, mengurangi lalu lintas masuk ke luar di lokasi ternak itu. Jadi sekarang sudah edukasi kita ke kelompok-kelompok ternak," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)