Jakarta: Manager PLN Unit Pelaksana Pembangkit (UPK) Teluk Sirih, Fery Setiawan Effendi, menjelaskan insiden kebakaran di area PLTU Teluk Sirih. Menurutnya, kebakaran itu tak terjadi di seluruh wilayah PLTU Teluk Sirih.
"(Kebakaran) hanya di sistem transportasi pengisian batu bara (Belt Conveyor 7 dan 8)," kata Fery saat dihubungi, Minggu, 9 Januari 2022.
Belt Conveyor yang terbakar, tambah dia, terbuat dari karet. Karena batu bara yang dipakai berkalori rendah dan berbentuk serbuk, alhasil mudah terbakar.
"Jadi, potensi kebakaran ada karena jenis bahan bakarnya seperti itu," tambah dia.
Fery juga mengatakan bahwa kebakaran bisa segera diredam dan tak menyebar luas. Ini dikarenakan PLTU Teluk Sirih memiliki fire fighting system yang baik.
"Jadi, begitu ada indikasi kebakaran, otomatis air langsung menyemprot ke titik api," kata dia.
Ia melanjutkan, proses pemadamannya berlangsung empat jam karena titik api yang cukup besar. Meski begitu, api akhirnya bisa dipadamkan.
Baca: PLTU Teluk Sirih Terbakar, PLN Pastikan Pasokan Listrik Sumbar Aman
Saat ini PLN tengah melakukan pendinginan di sistem Belt Conveyor. PLN juga tengah melakukan mengidentifikasi kerusakan peralatan. "Waktu recovery kurang lebih 25 hari," ujar dia.
Fery menjamin kebakaran tidak berdampak pada suplai energi listrik ke masyarakat di wilayah Sumatra Barat.
Terkait satu orang yang meninggal, Fery menjamin PLN akan memberikan santunan. "Sudah kita evakuasi kemarin ke rumah sakit. Dari pihak PLN dan perusahaan yang menaungi korban akan memberi santunan bagi keluarga," kata dia.
General Manager PLN UIKSBS Djoko Mulyono mengatakan PLN tetap berkomitmen menyediakan kelistrikan di Kota Padang.
PLTU Teluk Sirih berlokasi di kelurahan Teluk Kabung Tengah Bungus, Kota Padang, Sumatra Barat. PLTU Teluk Sirih membantu sistem kelistrikan Sumatra Barat dengan daya 200 MW.
Kebakaran terjadi pada Sabtu, 8 Januari 2022 pukul 05.06 WIB. Kebakaran berlangsung sekitar empat jam dan dapat dipadamkan pada pukul 09.15 WIB. Kebakaran terjadi di area Belt Conveyor 7 dan 8 PLTU Teluk Sirih.
Jakarta: Manager
PLN Unit Pelaksana Pembangkit (UPK) Teluk Sirih, Fery Setiawan Effendi, menjelaskan insiden
kebakaran di area
PLTU Teluk Sirih. Menurutnya, kebakaran itu tak terjadi di seluruh wilayah PLTU Teluk Sirih.
"(Kebakaran) hanya di sistem transportasi pengisian batu bara (Belt Conveyor 7 dan 8)," kata Fery saat dihubungi, Minggu, 9 Januari 2022.
Belt Conveyor yang terbakar, tambah dia, terbuat dari karet. Karena batu bara yang dipakai berkalori rendah dan berbentuk serbuk, alhasil mudah terbakar.
"Jadi, potensi kebakaran ada karena jenis bahan bakarnya seperti itu," tambah dia.
Fery juga mengatakan bahwa kebakaran bisa segera diredam dan tak menyebar luas. Ini dikarenakan PLTU Teluk Sirih memiliki fire fighting system yang baik.
"Jadi, begitu ada indikasi kebakaran, otomatis air langsung menyemprot ke titik api," kata dia.
Ia melanjutkan, proses pemadamannya berlangsung empat jam karena titik api yang cukup besar. Meski begitu, api akhirnya bisa dipadamkan.
Baca:
PLTU Teluk Sirih Terbakar, PLN Pastikan Pasokan Listrik Sumbar Aman
Saat ini PLN tengah melakukan pendinginan di sistem Belt Conveyor. PLN juga tengah melakukan mengidentifikasi kerusakan peralatan. "Waktu recovery kurang lebih 25 hari," ujar dia.
Fery menjamin kebakaran tidak berdampak pada suplai energi listrik ke masyarakat di wilayah Sumatra Barat.