Petugas melalukan pemberantasan sarang nyamuk dengan metode fogging. (Foto: MI/Tosiani)
Petugas melalukan pemberantasan sarang nyamuk dengan metode fogging. (Foto: MI/Tosiani)

Kasus DBD Mulai Bermunculan di Pantura Jawa Tengah

Media Indonesia.com • 11 Januari 2022 08:30
Semarang: Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai menyerang daerah di pantura Jawa Tengah seperti Kota Semarang, Kabupaten Jepara, Kudus, dan Kendal. Puluhan warga sebagian besar anak-anak dirawat di rumah sakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti. 
 
Puluhan warga sebagian besar anak-anak dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) RA Kartini Jepara karena DBD, bahkan sejak awal tahun ini jumlahnya terus meningkat bersama dengan musim hujan.
 
Berdasarkan catatan dari jumlah pasien DBD tersebut diketahui sudah ada yang meninggal, sehingga dikhawatirkan jika tidak segera dilakukan penanganan jumlah warga terkena virus akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti semakin meningkat. 

"Sejak awal tahun tren kasus DBD terus meningkat," kata Plt Direktur RSUD RA Kartini Jepara Teguh Iskadir, Selasa, 11 Januari 2022.
 
Sejak awal tahun ini, lanjut Teguh Iskadir, jumlah warga terkena DBD masuk dan dirawat di rumah sakit RA Kartini mencapai 59 orang. Perinciannya, sebanyak 41 anak-anak dan 18 orang dewasa.
 
Baca juga: Ganjar Minta Operasi Pasar Minyak Goreng Terus Dilanjutkan
 
"Dibandingkan Desember lalu (angkanya) masih dibawah karena dalam satu bulan terdapat 159 pasien DBD terdiri 108 anak-anak dan 51 orang dewasa," terang dia.
 
Kasus DBD juga mulai muncul di Kabupaten Kudus. Memasuki pekan kedua Januari 2022, beberapa warga dilaporkan masuk dan menjalani perawatan karena demam berdarah. 
 
Kepala Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus mengatakan sejak awal tahun ada lima kasus DBD di daerah ini. 
 
Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Muhammad Toha, mengatakan, kasus DBD juga mulai menyerang dan sudah ada beberapa warga dirawat akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti. 
 
"Kami minta agar warga waspada karena pergantian musim ini cukup rawan," tambahnya.
 
Ancaman DBD juga terjadi di Kota Semarang, selama Januari ini sudah ada dua warga dirawat di rumah sakit karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut. Meskipun menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan bulan sebelumnya. (Akhmad Safuan)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan