ilustrasi/Medcom.id
ilustrasi/Medcom.id

Sulit Dapat BBM Bersubsidi, Nelayan di Bengkulu Berhenti Melaut

Media Indonesia • 07 April 2022 12:59

Bengkulu: Nelayan yang berada di kabupaten Kaur dan Mukomuko, Bengkulu, sulit mendapatkan BBM jenis Pertalite dan solar untuk pergi melaut. Kedua jenis BBM tersebut sudah langka.
 
Etek Buyung, 39, nelayan di Desa Pasar Lama, Kecamatan Kaur Selatan, Kabupaten Kaur, mengatakan sebagian nelayan di wilayahnya berhenti melaut akibat sulitnya mendapatkan BBM.

"Sebagian mesin kapal nelayan menggunakan BBM jenis Pertalite dan membelinya harus di SPBU, sedangkan Pertalite tidak ada dan langka di Kabupaten Kaur," kata Buyung, Bengkulu, Kamis, 7 April 2022.

Ia mengatakan kelangkaan ini terjadi sejak sepekan terakhir. Para nelayan berharap stok BBM Pertalite di SPBU melimpah.
 
Baca: Nelayan Jayapura Bersyukur Harga Solar Subsidi Tetap Rp5.150 per Liter

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Warsiman mengatakan nelayan di Kabupaten Mukomuko mengeluh ke pemerintah karena kesulitan mendapatkan BBM jenis pertalite di sejumlah SPBU di daerah ini.

"Nelayan mulai terasa sulitnya mendapat BBM jenis pertalite sejak harga BBM jenis Pertamax naik," ujar Warsiman.

Sebelum harga Pertamax naik, nelayan masih bisa mendapat Pertalite di SPBU dan tempat usaha eceran minyak. Ia mengatakan nelayan di Kabupaten Mukomuko membutuhkan 496.305 liter bahan bakar minyak jenis Premium atau Pertalite dan solar per bulan.



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan