Jayapura: Nelayan di Jayapura, Papua, menyatakan apresiasinya karena harga BBM bersubsidi jenis solar tidak mengalami kenaikan, yakni tetap Rp5.150 per liter.
"Kami sangat bersyukur harga solar tetap Rp 5.150/liter," ungkap Rusdi, salah satu nelayan tradisional yang sedang antre BBM solar di SPBU tempat pelelangan ikan (TPI) Hamadi, Jayapura, Rabu, 6 April 2022.
Diakui, setiap melaut membutuhkan 90 liter solar yang hasil tangkapannya dijual di pasar.
Menurut dia, tidak setiap kali melaut kami mendapat hasil ikan melimpah karena terkadang hanya cukup untuk menutupi biaya operasional, termasuk membeli BBM.
Baca juga: Nelayan di Papua Ingin Diprioritaskan Mendapatkan Solar Bersubsidi
"Saya mencari ikan sekitar 100 mil dari Jayapura atau hingga ke dekat perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) guna mendapatkan ikan tuna," ungkap Rusdi yang mengaku sudah menjadi nelayan puluhan tahun.
Sementara itu pengawas SPBU PPI Hamadi Agus Matu mengaku, pihaknya menjual BBM kepada nelayan sesuai jatah yang diberikan.
Alokasi solar untuk nelayan berbeda sesuai jenis perahu yang dimiliki karena yang membutuhkan solar sekitar 300 liter-400 liter atau hanya sekitar 90 liter.
"Kami setiap harinya menyalurkan solar sesuai kebutuhan nelayan," aku Agus Matu.
Jayapura: Nelayan di Jayapura, Papua, menyatakan apresiasinya karena harga BBM bersubsidi jenis solar tidak mengalami kenaikan, yakni tetap
Rp5.150 per liter.
"Kami sangat bersyukur harga solar tetap Rp 5.150/liter," ungkap Rusdi, salah satu nelayan tradisional yang sedang antre BBM solar di SPBU tempat pelelangan ikan (TPI) Hamadi, Jayapura, Rabu, 6 April 2022.
Diakui, setiap melaut membutuhkan 90 liter solar yang hasil tangkapannya dijual di pasar.
Menurut dia, tidak setiap kali melaut kami mendapat hasil ikan melimpah karena terkadang hanya cukup untuk menutupi biaya operasional, termasuk membeli BBM.
Baca juga:
Nelayan di Papua Ingin Diprioritaskan Mendapatkan Solar Bersubsidi
"Saya mencari ikan sekitar 100 mil dari Jayapura atau hingga ke dekat perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) guna mendapatkan ikan tuna," ungkap Rusdi yang mengaku sudah menjadi nelayan puluhan tahun.
Sementara itu pengawas SPBU PPI Hamadi Agus Matu mengaku, pihaknya menjual BBM kepada nelayan sesuai jatah yang diberikan.
Alokasi solar untuk nelayan berbeda sesuai jenis perahu yang dimiliki karena yang membutuhkan solar sekitar 300 liter-400 liter atau hanya sekitar 90 liter.
"Kami setiap harinya menyalurkan solar sesuai kebutuhan nelayan," aku Agus Matu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)