Semarang: Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan temuan dan rekomendasi Komnas HAM dalam peristiwa di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, pada beberapa waktu lalu akan menjadi bahan analisis dan evaluasi bagi kepolisian.
"Kami menghargai temuan dan rekomendasi Komnas HAM. Tentu akan menjadi bahan analisis dan evaluasi untuk bekerja lebih baik lagi," kata Iqbal di Semarang, Kamis, 24 Februari 2022.
Adapun kondisi saat ini di Desa Wadas, kata dia, TNI dan Polri terus membangun komunikasi sosial antarmasyarakat, baik yang mendukung keberadaan kawasan tambang batuan andesit untuk kebutuhan proyek Bendungan Bener, maupun yang menolak.
"Bakti sosial juga dilakukan TNI dan Polri di wilayah Desa Wadas. Termasuk pembangunan sanitasi, sumur, penyediaan tandon, serta pengobatan gratis," katanya.
Baca juga: Wisatawan Positif Covid-19 yang Nekat Melancong di Malang Terancam Bui 1 Tahun
Sebelumnya, sempat terjadi ketegangan saat petugas dari BPN Jawa Tengah melakukan pengukuran lahan warga yang bersedia melepas tanahnya untuk kebutuhan tambang batu andesit proyek Bendungan Bener pada 2 Februari 2022.
Komnas HAM juga sempat menemui Kapolda Jawa Tengah beberapa saat setelah peristiwa tersebut. Hasil dari pertemuan, Komnas HAM menyampaikan sejumlah temuan awal berdasarkan pemantauan lembaga itu di Desa Wadas.
Komnas HAM dan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah bersepakat untuk koordinasi lebih intensif guna mencegah peristiwa yang sama terulang sekaligus menciptakan suasana yang kondusif di Desa Wadas.
Sementara itu berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan Komnas HAM pada 11-14 Februari 2022, lembaga tersebut menemukan adanya kekerasan berlebihan yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, saat melakukan pengamanan pengukuran lahan untuk tambang batu Andesit.
Semarang: Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan temuan dan rekomendasi Komnas HAM dalam peristiwa di
Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, pada beberapa waktu lalu akan menjadi bahan analisis dan evaluasi bagi kepolisian.
"Kami menghargai temuan dan rekomendasi Komnas HAM. Tentu akan menjadi bahan analisis dan evaluasi untuk bekerja lebih baik lagi," kata Iqbal di Semarang, Kamis, 24 Februari 2022.
Adapun kondisi saat ini di Desa Wadas, kata dia, TNI dan Polri terus membangun komunikasi sosial antarmasyarakat, baik yang mendukung keberadaan kawasan tambang batuan andesit untuk kebutuhan proyek Bendungan Bener, maupun yang menolak.
"Bakti sosial juga dilakukan TNI dan Polri di wilayah Desa Wadas. Termasuk pembangunan sanitasi, sumur, penyediaan tandon, serta pengobatan gratis," katanya.
Baca juga:
Wisatawan Positif Covid-19 yang Nekat Melancong di Malang Terancam Bui 1 Tahun
Sebelumnya, sempat terjadi ketegangan saat petugas dari BPN Jawa Tengah melakukan pengukuran lahan warga yang bersedia melepas tanahnya untuk kebutuhan tambang batu andesit proyek Bendungan Bener pada 2 Februari 2022.
Komnas HAM juga sempat menemui Kapolda Jawa Tengah beberapa saat setelah peristiwa tersebut. Hasil dari pertemuan, Komnas HAM menyampaikan sejumlah temuan awal berdasarkan pemantauan lembaga itu di Desa Wadas.
Komnas HAM dan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah bersepakat untuk koordinasi lebih intensif guna mencegah peristiwa yang sama terulang sekaligus menciptakan suasana yang kondusif di Desa Wadas.
Sementara itu berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan Komnas HAM pada 11-14 Februari 2022, lembaga tersebut menemukan adanya kekerasan berlebihan yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, saat melakukan pengamanan pengukuran lahan untuk tambang batu Andesit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)