Malang: Polresta Malang Kota mulai memeriksa wisatawan bernama Reza Fahd Adrian bersama istrinya yang mengaku terpapar covid-19. Namun keduanya tetap melakukan aktivitas wisata. Pengakuan keduanya viral di media sosial.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Tinton Yudha Riambodomengatakan bahwa pemeriksaan terhadap kedua orang tersebut sudah dilakukan sejak Rabu, 23 Februari usai keduanya tiba dari Samarinda, Kalimantan Timur.
"Dari kemarin, kami sudah melakukan pemeriksaan. Secara kooperatif, yang bersangkutan datang ke Polresta Malang Kota," ucap Tinton di Malang, Kamis, 24 Februari 2022.
Tinton menjelaskan, sebelum melakukan pemeriksaan keduanya dites usap antigen. Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan keduanya telah negatif covid-19.
Menurut dia, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui wilayah mana saja yang didatangi keduanya saat berkunjung ke wilayah Kota Malang dalam kondisi terpapar covid-19. Pihaknya juga melakukan pendalaman saat melakukan pemeriksaan.
"Untuk destinasi yang dikunjungi, ada tempat wisata tapi itu di wilayah Kota Batu, untuk di Kota Malang hanya ke Toko Lai-Lai," ujarnya.
Baca: Polresta Malang Periksa Wisatawan yang Viral Positif Covid-19 Pekan Ini
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Reza yang merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebut sesungguhnya hanya singgah di Kota Malang, setelah sebelumnya dari Yogyakarta dan akan melanjutkan perjalanan menuju ke Pulau Bali.
Namun, pada saat akan melanjutkan perjalanan dari Kota Malang menuju Pulai Bali, istri Reza dikonfirmasi positif covid-19 usai menjalani tes antigen yang merupakan salah satu syarat untuk melakukan perjalanan ke luar daerah.
"Istrinya positif, akhirnya membatalkan untuk perjalanan ke Bali dan menuju Kota Batu untuk mengunjungi beberapa tempat wisata," ujarnya.
Saat ini, Reza masih berstatus sebagai saksi dalam kasus yang menjadi perhatian publik tersebut. Reza terancam dikenakan dengan Pasal 93 Undang-Undang Karantina dengan ancaman hukuman penjara satu tahun dan denda Rp100 juta.
Dalam kesempatan itu, Reza yang merupakan pemilik akun Facebook Reza Fahd Adrian mengatakan ia bersama istri akan mengikuti seluruh proses hukum yang dilakukan oleh pihak Polresta Malang Kota.
"Kami akan sangat bekerja sama untuk memenuhi pemeriksaan. Kami akan kooperatif," ucapnya.
Ia mengaku sangat menyesal karena telah mengunggah kegiatan berwisata saat istrinya terpapar covid-19 pada saat berkunjung ke wilayah Kota Malang dan Kota Batu tersebut. Ia berharap kejadian itu tidak akan terulang kembali.
Ia juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Kota Malang dan Kota Batu atas keputusannya untuk tetap berwisata meskipun istrinya terpapar covid-19.
Selain itu, ia juga meminta maaf kepada Toko Lai-Lai yang sempat ditutup selama lima hari akibat adanya salah satu pegawai yang reaktif covid-19. Ia juga berjanji akan lebih bijak dalam menggunakan media sosial kedepannya.
"Kami meminta maaf dan mohon ampun sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Kota Malang dan Kota Batu. Juga kepada Toko Lai-Lai," katanya.
Malang:
Polresta Malang Kota mulai memeriksa wisatawan bernama Reza Fahd Adrian bersama istrinya yang mengaku terpapar covid-19. Namun keduanya tetap melakukan aktivitas wisata. Pengakuan keduanya viral di media sosial.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Tinton Yudha Riambodomengatakan bahwa pemeriksaan terhadap kedua orang tersebut sudah dilakukan sejak Rabu, 23 Februari usai keduanya tiba dari Samarinda, Kalimantan Timur.
"Dari kemarin, kami sudah melakukan pemeriksaan. Secara kooperatif, yang bersangkutan datang ke Polresta Malang Kota," ucap Tinton di Malang, Kamis, 24 Februari 2022.
Tinton menjelaskan, sebelum melakukan pemeriksaan keduanya dites usap antigen. Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan keduanya telah negatif covid-19.
Menurut dia, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui wilayah mana saja yang didatangi keduanya saat berkunjung ke wilayah Kota Malang dalam kondisi terpapar covid-19. Pihaknya juga melakukan pendalaman saat melakukan pemeriksaan.
"Untuk destinasi yang dikunjungi, ada tempat wisata tapi itu di wilayah Kota Batu, untuk di Kota Malang hanya ke Toko Lai-Lai," ujarnya.
Baca: Polresta Malang Periksa Wisatawan yang Viral Positif Covid-19 Pekan Ini
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Reza yang merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebut sesungguhnya hanya singgah di Kota Malang, setelah sebelumnya dari Yogyakarta dan akan melanjutkan perjalanan menuju ke Pulau Bali.
Namun, pada saat akan melanjutkan perjalanan dari Kota Malang menuju Pulai Bali, istri Reza dikonfirmasi positif covid-19 usai menjalani tes antigen yang merupakan salah satu syarat untuk melakukan perjalanan ke luar daerah.
"Istrinya positif, akhirnya membatalkan untuk perjalanan ke Bali dan menuju Kota Batu untuk mengunjungi beberapa tempat wisata," ujarnya.
Saat ini, Reza masih berstatus sebagai saksi dalam kasus yang menjadi perhatian publik tersebut. Reza terancam dikenakan dengan Pasal 93 Undang-Undang Karantina dengan ancaman hukuman penjara satu tahun dan denda Rp100 juta.
Dalam kesempatan itu, Reza yang merupakan pemilik akun Facebook Reza Fahd Adrian mengatakan ia bersama istri akan mengikuti seluruh proses hukum yang dilakukan oleh pihak Polresta Malang Kota.
"Kami akan sangat bekerja sama untuk memenuhi pemeriksaan. Kami akan kooperatif," ucapnya.
Ia mengaku sangat menyesal karena telah mengunggah kegiatan berwisata saat istrinya terpapar covid-19 pada saat berkunjung ke wilayah Kota Malang dan Kota Batu tersebut. Ia berharap kejadian itu tidak akan terulang kembali.
Ia juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Kota Malang dan Kota Batu atas keputusannya untuk tetap berwisata meskipun istrinya terpapar covid-19.
Selain itu, ia juga meminta maaf kepada Toko Lai-Lai yang sempat ditutup selama lima hari akibat adanya salah satu pegawai yang reaktif covid-19. Ia juga berjanji akan lebih bijak dalam menggunakan media sosial kedepannya.
"Kami meminta maaf dan mohon ampun sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Kota Malang dan Kota Batu. Juga kepada Toko Lai-Lai," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)