"Situasi ini sudah dialami sejak bulan lalu akibat angin kencang. Sudah membahayakan ini," ujar guru SDN Karangharja 2, Ahmad Lomri, Rabu, 1 Desember 2021.
Ahmad menambahkan jebolnya beberapa plafon dan genteng itu membuat dirinya khawatir dengan keselamatan anak didiknya. Namun, lanjutnya, ruangan itu tetap digunakan untuk melanjutkan proses belajar mengajar.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami terpaksa harus tetap memakai ruangan yang rusak itu, untuk proses belajar mengajar khusunya bagi kelas 4, karena selain tidak ada ruangan lagi, saat ini siswa sedang melaksanakan ujian," katanya.
Baca: Angka Stunting di Kota Tangerang di Bawah Rata-rata WHO
Ahmad menuturkan pihak sekolah telah melaporkan dan mengajukan perbaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Upaya renovasi saat ini terkendala anggaran.
"Tetapi sampai sekarang tidak ada jawaban dari Dinas Pendidikan. Bahkan kita juga sudah laporkan ke Camat daerah sini dan sama tidak ada respon juga," jelasnya.
Ahmad menjelaskan beberapa wali murid pun telah menanyakan dan mengeluhkan terkait jebolnya atap tersebut, lantaran bisa mengancam keselamatannya anak-anaknya. Dia berharap renovasi bangunan sekolahnya segera dilaksanakan mengingat sebentar lagi memasuki musim penghujan.
"Kalau terjadi hujan deras, kami harus memberhentikan kegiatan pembelajaran dan mengeluarkan anak-anak dari kelas untuk menjaga keselamatan dan keamanan mereka, dari hal yang tidak diinginkan seperti adanya material yang jatuh dari atas sekolah," ungkapnya.