Pasuruan: PT Kereta Api Daop 8 Surabaya membongkar 15 bangunan liar berupa lapak dan kios di depan Stasiun Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa, 23 November 2021. Sebanyak 15 bangunan permanen dan semi permanen berupa kios dan lapak ini berdiri di lahan seluas 649,42 meter persegi, tepat di depan Stasiun Bangil.
Kepala Stasiun Bangil, Hadi, mengatakan Pembongkaran ini dilakukan setelah sebelumnya pihak PT KAI Daop 8 Surabaya memberikan surat pemberitahuan kepada seluruh pedagang yang memiliki kios dan lapak y di depan Stasiun Bangil.
"Penertiban dilakukan sebagai langkah perluasan dan penataan area stasiun yang sekaligus juga sebagai program peningkatan layanan kepada pelanggan kereta api, khususnya di Stasiun Bangil," ujarnya.
Baca: Proyek Tol Semanan-Sunter, 200 Rumah di Kemayoran Akan Digusur
Sementara salah satu pedagang pemilik kios yang dibongkar, Sujarwanto, merasa kebingungan setelah satu-satunya kios miliknya dibongkar. Kios dan lapak yang dibongkar biasa digunakan warga untuk berdagang makanan dan minuman.
"Saya tidak punya pekerjaan lain. Sehari-hari hanyalah berjualan di depan Stasiun Bangil," keluhnya.
Para pedagang berharap pihak PT KAI Daop 8 Surabaya bisa dapat membangun kios dan lapak bagi pedagang agar dapat berjualan kembali. Dia tidak masalah meskipun harus membayar uang sewa.
Pasuruan: PT Kereta Api Daop 8 Surabaya membongkar 15 bangunan liar berupa
lapak dan kios di depan Stasiun Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa, 23 November 2021. Sebanyak 15 bangunan permanen dan semi permanen berupa kios dan lapak ini berdiri di lahan seluas 649,42 meter persegi, tepat di depan Stasiun Bangil.
Kepala Stasiun Bangil, Hadi, mengatakan Pembongkaran ini dilakukan setelah sebelumnya pihak PT KAI Daop 8 Surabaya memberikan surat pemberitahuan kepada seluruh pedagang yang memiliki kios dan lapak y di depan Stasiun Bangil.
"Penertiban dilakukan sebagai langkah perluasan dan penataan area stasiun yang sekaligus juga sebagai program peningkatan layanan kepada pelanggan kereta api, khususnya di Stasiun Bangil," ujarnya.
Baca: Proyek Tol Semanan-Sunter, 200 Rumah di Kemayoran Akan Digusur
Sementara salah satu pedagang pemilik kios yang dibongkar, Sujarwanto, merasa kebingungan setelah satu-satunya kios miliknya dibongkar. Kios dan lapak yang dibongkar biasa digunakan warga untuk berdagang makanan dan minuman.
"Saya tidak punya pekerjaan lain. Sehari-hari hanyalah berjualan di depan Stasiun Bangil," keluhnya.
Para pedagang berharap pihak PT KAI Daop 8 Surabaya bisa dapat membangun kios dan lapak bagi pedagang agar dapat berjualan kembali. Dia tidak masalah meskipun harus membayar uang sewa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)