Vaksinasi massal di kampus Itenas Bandung berlangsung selama tiga hari, yakni 6-8 Juli 2021. Medcom.id/Roni K
Vaksinasi massal di kampus Itenas Bandung berlangsung selama tiga hari, yakni 6-8 Juli 2021. Medcom.id/Roni K

Begini Strategi Itenas Cegah Kerumunan saat Vaksinasi Massal

Roni Kurniawan • 07 Juli 2021 13:03
Bandung: Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung melakukan berbagai upaya agar tidak terjadi kerumunan saat melaksanakan vaksinasi covid-19 massal di area kampus Itenas, Kota Bandung, Jawa Barat. Vaksinasi massal berlangsung selama tiga hari, yakni 6-8 Juli 2021. 
 
Keterlibatan mahasiswa menjadi peran besar dalam proses vaksinasi. Mulai dari pendafataran yang dilakukan secara daring hingga proses penyuntikan.
 
Rekrot Itenas Bandung, Meilinda Nurbanasari, mengungkapkan para mahasiswa dari program studi Sistem Informasi membuat sistem bagi calon peserta untuk mendaftar vaksinasi. Sistem tersebut menjadi salah satu media yang digunakan guna memudahkan calon peserta serta mendata warga Kota Bandung dalam pendataan. 

"Kami membuat sistem informasi yang dibuat oleh mahasiswa kami sendiri dari program studi Informatika, dimana calon peserta itu diwajibkan untuk pendaftar secara online," kata Meilinda di kampus Itenas, Jalan PH Musofa, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu 7 Juli 2021.
 
Ia menuturkan, para mahasiswa melakukan validasi data warga yang telah pendaftaran. Selanjutnya, warga akan mendapat informasi jadwal pelaksanaan vaksin melalui sistem tersebut.
 
"Kemudian setelah peserta itu mendaftar kami akan mengecek validitasnya, kemudian kami langsung bagikan jadwal persesi sehingga mereka tidak akan datang secara berkerumun," terang Meilinda. 
 
Saat pelaksanaan vaksin, peserta pun wajib memperlihatkan bukti pendaftaran di pintu masuk kampus Itenas. Nantinya, peserta tersebut pun akan dicek oleh petugas, terutama jadwal yang didapat untuk divaksin.
 
"Misalnya kalau masih lama, kami pisahkan disalah satu tenda yang sudah disiapkan agar tidak berkerumun dengan peserta yang sudah datang tepat waktu," lanjut Meilinda. 
 
Ketika hendak dilakukan cek kesehatan, peserta pun wajib scan barcode yang telah didapat saat melakukan pendaftaran.Setelah melakukan cek kesehatan, mereka langsung masuk ke area ruang tunggu untuk dilakukan penyuntikan.
 
"Nah jadwal yang sudah kami tentukan ini kami lakukan pemberitahuannya melalui WA (whatsapp) blast, karena pada saat pendaftaran peserta wajib mengisi nomor hape yang ada WA-nya," ungkap Meilinda.
 
Baca: PPKM Darurat, Masih Ada Warkop Nekat Layani Pembeli Dine In di Surabaya
 
Upaya tersebut pun mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang meninjau langsung vaksinasi covid-19. Ia menilai sistem yang digunakan Itenas bisa menjadi contoh bagi pihak lain yang hendak melaksanakan vaksinasi massal.
 
"Disini manajemen salah satu yang saya lihat sangat baik. Karena biasanya terjadi kerumununan itu diawal-awal karena datang tidak sesuai jadwal," ucap Emil, sapaan akrabnya. 
 
Penyekatan berdasarkan waktu vaksinasi adalah ide bagus. "Ini menunjukkan golden standard yang kita jadikan contoh," tambah Emil. 
 
Vaksinasi massal tersebut menargetkansebanyak 5.000 peserta. Namun hingga ditutupnya pendafataran pada 30 Juni lalu, jumlah pendaftar mencapai 5.200 orang. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SYN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan