"Dalam satu minggu terakhir intensitas kejadian erupsi/letusan maupun hembusan asap cenderung meningkat," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan, Sabtu, 2 Maret 2024.
Hal tersebut disampaikan Kepala PVMBG terkait evaluasi Gunung Marapi periode 22-29 Februari 2024.
Meskipun aktivitas gunung api meningkat, tinggi kolom asap letusan maupun hembusan maksimum tercatat hanya 600 meter di atas puncak. Tinggi kolom asap itu masih lebih rendah bila dibandingkan saat erupsi utama pada 3 Desember 2023 yang mencapai 3.000 meter di atas puncak.
Baca juga: PVMBG: Gunung Marapi Meletus 60 Kali Sepanjang Februari |
Dalam laporan, PVMBG mencatat gempa erupsi/letusan masih fluktuatif dengan jumlah kejadian antara satu hingga tujuh kali per hari dengan kecenderungan meningkat.
Kemudian, selama seminggu terakhir gempa hembusan juga cenderung meningkat antara 41 hingga 79 kali per hari. Gempa-gempa yang berkaitan dengan dorongan/tekanan magma dari kedalaman seperti gempa low frequency, vulkanik dangkal, dan vulkanik dalam masih terekam secara intensif selama seminggu terakhir.
Ia menjelaskan aktivitas gempa Gunung Marapi didominasi oleh gempa hembusan. Rinciannya 20 kali gempa erupsi/letusan, 462 kali gempa hembusan, lima kali gempa tornillo, 25 kali gempa low frequency, tujuh kali gempa hybrid/fase banyak, 15 kali gempa vulkanik dangkal, 26 kali gempa vulkanik dalam, 13 kali gempa tektonik lokal, 16 kali gempa tektonik jauh, dan tremor menerus dengan amplitudo 0,5 hingga tiga milimeter (dominan 1 milimeter).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id