Jayapura: Sebanyak lima korban bentrokan antara anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya dievakuasi ke Jayapura. Kelima korban dievakuasi dengan penerbangan pesawat caravan yang membawa dua korban luka, yakni Bripka Alva Titaley dan Brigpol Robert Marien.
Penerbangan berikutnya dengan helikopter TNI AU dengan membawa tiga korban tewas, yakni Briptu Marcelino Rumaikewi, Bripda Yosias Dibangga, dan Briptu Alexander Ndun.
"Prinsipnya bagi kami kejadian tersebut cukup disesali. Kami prihatin dan sayangkan, tetapi semua sudah terjadi, namun proses (hukum) harus tetap jalan. Kami punya protap masing-masing, yang penting langkah utama adalah menyelamatkan dulu korban yang terluka dan menangani yang meninggal dunia," kata Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, Minggu, 12 April 2020.
Baca: Anggota Polres Mamberamo Raya yang Tewas Jadi Tiga Orang
Waterpauw menjelaskan salah satu korban mengalami trauma berat secara psikologis. Dalam kondisi saat ini juga pihaknya sudah menarik semua senjata yang ada di tangan personel polres sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami sudah konsolidasi untuk menenangkan semua anggota, terutama para perwira yang memegang kendali di lapangan untuk bisa menenangkan semuanya, tidak boleh keluar dari komando," jelas Waterpauw.
Sementara Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Herman Asaribab, mengaku pihaknya siap menindak tegas prajuritnya bila terbukti bersalah sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Atas peristiwa ini, kami (TNI) tidak akan diam. Kami akan segera mengambil langkah, tim investigasi sudah turun, kemudian apa-apa yang sudah terjadi di lapangan karena ini misd komunikasi, tetapi bukan berarti selesai," kata Asaribab.
Jayapura: Sebanyak lima korban bentrokan antara anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya dievakuasi ke Jayapura. Kelima korban dievakuasi dengan penerbangan pesawat caravan yang membawa dua korban luka, yakni Bripka Alva Titaley dan Brigpol Robert Marien.
Penerbangan berikutnya dengan helikopter TNI AU dengan membawa tiga korban tewas, yakni Briptu Marcelino Rumaikewi, Bripda Yosias Dibangga, dan Briptu Alexander Ndun.
"Prinsipnya bagi kami kejadian tersebut cukup disesali. Kami prihatin dan sayangkan, tetapi semua sudah terjadi, namun proses (hukum) harus tetap jalan. Kami punya protap masing-masing, yang penting langkah utama adalah menyelamatkan dulu korban yang terluka dan menangani yang meninggal dunia," kata Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, Minggu, 12 April 2020.
Baca:
Anggota Polres Mamberamo Raya yang Tewas Jadi Tiga Orang
Waterpauw menjelaskan salah satu korban mengalami trauma berat secara psikologis. Dalam kondisi saat ini juga pihaknya sudah menarik semua senjata yang ada di tangan personel polres sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami sudah konsolidasi untuk menenangkan semua anggota, terutama para perwira yang memegang kendali di lapangan untuk bisa menenangkan semuanya, tidak boleh keluar dari komando," jelas Waterpauw.
Sementara Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Herman Asaribab, mengaku pihaknya siap menindak tegas prajuritnya bila terbukti bersalah sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Atas peristiwa ini, kami (TNI) tidak akan diam. Kami akan segera mengambil langkah, tim investigasi sudah turun, kemudian apa-apa yang sudah terjadi di lapangan karena ini misd komunikasi, tetapi bukan berarti selesai," kata Asaribab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)