Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya merespons lonjakan kasus positif covid-19 dalam beberapa terakhir. Lonjakan kasus terjadi dalam tiga hari terakhir, yakni 16 kasus pada, 19 Juli 2020, dan 28 kasus pada 21 Juli 2020.
"Lonjakan kasus ini kita antisipasi, bahwa kita harus siap tempat tidur di RS. Kemudian tenaga kesehatan," kata Sekretaris Daerah Pemerintah DIY, Kadarmanta Baskara Aji dihubungi, Selasa, 21 Juli 2020.
Baskara mengatakan, pihaknya sulit menghindari transmisi lokal virus korona. Dia mengungkap, kedatangan warga usai bepergian dari luar daerah membuat risiko penularan covid-19 meningkat.
Baca: RSUD Abunawas Kendari Kewalahan Tampung Pasien
Ia menilai, Pemerintah DIY harus membuka diri untuk para pendatang. Meskipun, langkah menutup diri bisa mengendalikan penyebaran covid-19.
"Kita harus jalan keduanya, bukan mengorbankan salah satu. Setiap langkah yang kita lakukan ada konsekuensinya. Kita terbuka konsekuensinya ada konfirmasi positif," imbuhnya.
Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana, mengatakan pihaknya tengah mengajukan penambahan 23.500 PCR. Penambahan ini untuk mendukung upaya screening massal.
Sementara, total screening rapid tes yang telah dilakukan menjangkau 43.573 orang. Hasil rapid tes itu yakni 1.604 reaktif dan 41.698 non reaktif.
"Dari 27 rumah sakit rujukan, sebanyak 29 kamar kritikal dipakai satu unit. Sedangkan, 321 kamar non kritikal terpakai 136 unit," kata dia.
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya merespons lonjakan kasus positif covid-19 dalam beberapa terakhir. Lonjakan kasus terjadi dalam tiga hari terakhir, yakni 16 kasus pada, 19 Juli 2020, dan 28 kasus pada 21 Juli 2020.
"Lonjakan kasus ini kita antisipasi, bahwa kita harus siap tempat tidur di RS. Kemudian tenaga kesehatan," kata Sekretaris Daerah Pemerintah DIY, Kadarmanta Baskara Aji dihubungi, Selasa, 21 Juli 2020.
Baskara mengatakan, pihaknya sulit menghindari transmisi lokal virus korona. Dia mengungkap, kedatangan warga usai bepergian dari luar daerah membuat risiko penularan covid-19 meningkat.
Baca: RSUD Abunawas Kendari Kewalahan Tampung Pasien
Ia menilai, Pemerintah DIY harus membuka diri untuk para pendatang. Meskipun, langkah menutup diri bisa mengendalikan penyebaran covid-19.
"Kita harus jalan keduanya, bukan mengorbankan salah satu. Setiap langkah yang kita lakukan ada konsekuensinya. Kita terbuka konsekuensinya ada konfirmasi positif," imbuhnya.
Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana, mengatakan pihaknya tengah mengajukan penambahan 23.500 PCR. Penambahan ini untuk mendukung upaya screening massal.
Sementara, total screening rapid tes yang telah dilakukan menjangkau 43.573 orang. Hasil rapid tes itu yakni 1.604 reaktif dan 41.698 non reaktif.
"Dari 27 rumah sakit rujukan, sebanyak 29 kamar kritikal dipakai satu unit. Sedangkan, 321 kamar non kritikal terpakai 136 unit," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)