Jakarta: Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyebut pandemi covid-19 berdampak signifikan terhadap kesejahteraan sosial warganya. Jumlah warga Jabar yang memerlukan uluran tangan pemerintah meningkat sangat tinggi.
"Sebelum covid-19, kaum dhuafa itu 25 persen. Hari ini yang meminta subsidi itu ada 63 persen, setara 38 juta dari 50 juta warga Jabar," ujar Ridwan dalam Silaturahmi Bada Idulfitri 1441 Hijriah Keluarga Besar Universitas Muhammadiyah Bandung, Rabu, 10 Juni 2020.
Ridwan mengatakan anggaran yang dimiliki Pemprov Jabar tidak banyak. Dia membandingkan anggaran penanganan covid-19 yang digelontorkan Pemprov Jabar dan Pemprov DKI Jakarta. Anggaran yang dikeluarkan Pemprov Jabar sebesar Rp40 triliun untuk membantu sebanyak 50 juta orang, sedangkan Pemprov DKI Jakarta menggelontorkan Rp80 triliun untuk sembilan juta orang.
"Maka tahun ini saya sudah berhentikan semua program-program (untuk penanganan) covid-19 dan pendidikan," tuturnya.
Dia sudah mempersiapkan sejumlah program pendidikan untuk meringankan beban warga Jabar. Misalnya, biaya pendidikan untuk sekolah menengah atas (SMA) negeri dan sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri akan digratiskan untuk tahun ajaran baru 2020.
Sekolah swasta, beber dia, akan mendapatkan bantuan dana pendidikan. Dia memastikan akan menanggung 100 persen untuk biaya pendidikan siswa tidak mampu di sekolah swasta.
Di samping itu, Ridwan menyebut sejauh ini penanganan covid-19 di Jabar dianggap berhasil. Angka penularan dalam satu bulan terakhir berada di bawah 0,7 dan 63 persen wilayah Jabar memungkinkan melonggarkan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Kita masuk kategori terkendali (berdasarkan) WHO," ujarnya.
Baca: Cuma 23 Mal yang Diizinkan Buka di Bandung
Jakarta: Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyebut pandemi covid-19 berdampak signifikan terhadap kesejahteraan sosial warganya. Jumlah warga Jabar yang memerlukan uluran tangan pemerintah meningkat sangat tinggi.
"Sebelum covid-19, kaum dhuafa itu 25 persen. Hari ini yang meminta subsidi itu ada 63 persen, setara 38 juta dari 50 juta warga Jabar," ujar Ridwan dalam Silaturahmi Bada Idulfitri 1441 Hijriah Keluarga Besar Universitas Muhammadiyah Bandung, Rabu, 10 Juni 2020.
Ridwan mengatakan anggaran yang dimiliki Pemprov Jabar tidak banyak. Dia membandingkan anggaran penanganan covid-19 yang digelontorkan Pemprov Jabar dan Pemprov DKI Jakarta. Anggaran yang dikeluarkan Pemprov Jabar sebesar Rp40 triliun untuk membantu sebanyak 50 juta orang, sedangkan Pemprov DKI Jakarta menggelontorkan Rp80 triliun untuk sembilan juta orang.
"Maka tahun ini saya sudah berhentikan semua program-program (untuk penanganan) covid-19 dan pendidikan," tuturnya.
Dia sudah mempersiapkan sejumlah program pendidikan untuk meringankan beban warga Jabar. Misalnya, biaya pendidikan untuk sekolah menengah atas (SMA) negeri dan sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri akan digratiskan untuk tahun ajaran baru 2020.
Sekolah swasta, beber dia, akan mendapatkan bantuan dana pendidikan. Dia memastikan akan menanggung 100 persen untuk biaya pendidikan siswa tidak mampu di sekolah swasta.
Di samping itu, Ridwan menyebut sejauh ini penanganan covid-19 di Jabar dianggap berhasil. Angka penularan dalam satu bulan terakhir berada di bawah 0,7 dan 63 persen wilayah Jabar memungkinkan melonggarkan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Kita masuk kategori terkendali (berdasarkan) WHO," ujarnya.
Baca: Cuma 23 Mal yang Diizinkan Buka di Bandung Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)