Jepara: Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menyiapkan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) untuk karantina pemudik. Sebanyak 12 kamar disiapkan untuk mengarantina pemudik yang datang dari zona merah penyebaran virus korona.
Gedung milik Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinkopumkmnakertrans), di Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, itu ditetapkan sebagai lokasi karantina untuk pencegahan penyebaran virus korona di Jepara.
Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko, mengatakan, karantina pemudik merupakan usaha untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona. Selama pandemi, sebanyak 14.996 pemudik tiba di Jepara.
“Kemarin sudah disurvei tempatnya layak dan strategis,” ujar Edy, Senin, 4 Mei 2020.
Baca juga: Bantuan Tunai untuk Warga Tangsel Dicairkan Bertahap
Seiring pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah, Edy memprediksi jumlah pemudik yang tiba di Jepara akan terus bertambah. Itu sebabnya lokasi karantina bagi pemudik menjadi penting dalam memutus mata rantai penyebaran.
“Mulai hari ini, persiapan dan penataan lokasi BLK ini kami maksimalkan, dilengkapi sarana prasarana sesuai dengan protap kesehatan. Agar segera siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” terang Edy.
Ia berharap pemudik yang tidak tertampung dapat melapor ke Ketua RT atau RW di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Itu agar pemerintah desa bersama tenaga kesehatan dapat melakukan pemantauan secara berkala.
“Bagi para pemudik, agar dapat melakukan swakarantina di rumah selama 14 hari untuk kebaikan dan keselamatan kita semua,” jelasnya.
Baca juga: Angkutan dari Luar Kota Tetap Dilarang Masuk Kota Bandung
Salah satu pemerintah desa di Jepara yang sudah menyiapkan tempat karantina bagi pemudik, yakni Desa Kendeng Sidialit Kecamatan Welahan.
Kepala Desa Kendeng Sidialit, Kahono, mengatakan, telah menyiapkan dua tempat untuk karantina pemudik. Keduanya yakni gudang pasangan dan gudang pembenihan milik desa. Dua gudang itu akan digunakan untuk karantina bagi pemudik yang tidak mau melakukan isolasi mandiri.
“Sudah ada, tinggal ditata saja. Jadi kalau sudah diingatkan untuk isolasi mandiri kok masih keluar-keluar rumah, ya nanti dikarantina,” kata Kahono.
Jepara: Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menyiapkan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) untuk karantina pemudik. Sebanyak 12 kamar disiapkan untuk mengarantina pemudik yang datang dari zona merah penyebaran virus korona.
Gedung milik Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinkopumkmnakertrans), di Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, itu ditetapkan sebagai lokasi karantina untuk pencegahan penyebaran virus korona di Jepara.
Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko, mengatakan, karantina pemudik merupakan usaha untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona. Selama pandemi, sebanyak 14.996 pemudik tiba di Jepara.
“Kemarin sudah disurvei tempatnya layak dan strategis,” ujar Edy, Senin, 4 Mei 2020.
Baca juga:
Bantuan Tunai untuk Warga Tangsel Dicairkan Bertahap
Seiring pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah, Edy memprediksi jumlah pemudik yang tiba di Jepara akan terus bertambah. Itu sebabnya lokasi karantina bagi pemudik menjadi penting dalam memutus mata rantai penyebaran.
“Mulai hari ini, persiapan dan penataan lokasi BLK ini kami maksimalkan, dilengkapi sarana prasarana sesuai dengan protap kesehatan. Agar segera siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” terang Edy.
Ia berharap pemudik yang tidak tertampung dapat melapor ke Ketua RT atau RW di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Itu agar pemerintah desa bersama tenaga kesehatan dapat melakukan pemantauan secara berkala.
“Bagi para pemudik, agar dapat melakukan swakarantina di rumah selama 14 hari untuk kebaikan dan keselamatan kita semua,” jelasnya.
Baca juga:
Angkutan dari Luar Kota Tetap Dilarang Masuk Kota Bandung
Salah satu pemerintah desa di Jepara yang sudah menyiapkan tempat karantina bagi pemudik, yakni Desa Kendeng Sidialit Kecamatan Welahan.
Kepala Desa Kendeng Sidialit, Kahono, mengatakan, telah menyiapkan dua tempat untuk karantina pemudik. Keduanya yakni gudang pasangan dan gudang pembenihan milik desa. Dua gudang itu akan digunakan untuk karantina bagi pemudik yang tidak mau melakukan isolasi mandiri.
“Sudah ada, tinggal ditata saja. Jadi kalau sudah diingatkan untuk isolasi mandiri kok masih keluar-keluar rumah, ya nanti dikarantina,” kata Kahono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)