Bupati Tegal Umi Azizah saat meninjau sekolah yang menggelar simulasi KBM, di SMP Negeri 1 Tarub, Kecamatan Pangkah. (Foto: Medcom.id/Kuntoro Tayubi)
Bupati Tegal Umi Azizah saat meninjau sekolah yang menggelar simulasi KBM, di SMP Negeri 1 Tarub, Kecamatan Pangkah. (Foto: Medcom.id/Kuntoro Tayubi)

Sekolah di Tegal Gelar Simulasi Normal Baru

Kuntoro Tayubi • 18 Juni 2020 10:32
Tegal: Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tarub Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menggelar simulasi kenormalan baru kegiatan belajar mengajar (KBM). Namun, puluhan siswa terpaksa tidak hadir karena dicegah orang tua dengan berbagai alasan.
 
"Ada 32 siswa kami yang tidak diizinkan orang tuanya berangkat ke sekolah untuk mengikuti simulasi KBM menjelang diberlakukan new normal di lingkungan pendidikan," kata Kepala SMP Negeri 1 Tarub, Ciptadi, Kamis, 18 Juni 2020.
 
Dia mengungkapkan, alasan orang tua yang tidak mengizinkan anaknya ke sekolah karena sedang sakit. Tiga diantaranya sakit asma dan bronkitis. Sedangkan lainnya, cenderung khawatir dengan penyebaran covid-19. 

"Siswa yang tidak diizinkan orang tuanya mengikuti simulasi ini tetap kami pantau melalui media daring,” sambung dia.
 
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal Akhmad Was’ari, menjelaskan, simulasi KBM ini dimulai sejak Senin hingga Jumat, 15-19 Juni 2020 atau sehari sebelum siswa menerima rapor. Setelah itu, siswa diliburkan lagi sampai ada keputusan dari pemerintah tentang waktu pelaksanaan tahun ajaran baru 2020/2021.
 
Baca juga: Yogyakarta Tanggung Seluruh Biaya Medis Pasien Covid-19
 
"Dalam simulasi ini, kita tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. Mulai dari pengecekan suhu tubuh, cuci tangan sebelum masuk kelas, pengaturan tempat duduk yang berjarak, hingga persetujuan dari orang tua murid," jelas Akhmad.
 
Sementara itu  Bupati Tegal Umi Azizah saat meninjau pelaksanaan simulasi mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan KBM di masa mew normal untuk siswa SD dan SMP. Simulasi sudah melalui proses pembahasan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) serta pengawas dan mendapat persetujuan dari komite sekolah.
 
Simulasi pun hanya dilaksanakan di wilayah yang tidak termasuk zona merah penyebaran covid-19 seperti Kecamatan Slawi, Kedungbanteng, Adiwerna, Balapulang, dan Bojong. Peran orang tua murid juga sangat menentukan keikutsertaan siswa. Pihaknya tidak memaksa orang tua murid mengizinkan anaknya untuk mengikuti simulasi KBM.
 
"Sifatnya tidak memaksa. Di SMP Tarub juga begitu. Jumlah siswanya 470 anak, tapi yang tidak masuk sebangak 32 siswa," imbuh Umi Azizah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan