Jakarta: Suasana pesisir laut Selat Bali hari ini berbeda dari biasanya. Puluhan orang bersiap untuk melakukan 'penenggelaman' Korona.
Korona yang dimaksud bukanlah virus yang sudah hampir satu tahun ini merajalela di Tanah Air dan memorak-porandakan seluruh sektor kehidupan masyarakat, melainkan sebuah instalasi seni rumah terumbu karang karya seniman kawakan Teguh Ostenrik.
Teguh sendiri menamakan karya seninya dengan sebutan Domus Coronarius Circularis. Penamaan terinspirasi dari situasi yang dihadapi oleh dunia saat ini. Instalasi seni itu nantinya akan menjadi bagian dari pengelolaan konservasi dan ekowisata di kawasan Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca juga: Babel Akan Bangun Wisma Karantina Pasien Covid-19
“Jika dilihat secara detail, korona itu mempunyai bentuk yang sangat indah dan seni. Itu yang menginspirasi saya membuat karya seni domus ini. Bagaimanapun korona saat ini menjadi bagian dalam hidup kita,” ungkapnya.
Instalasi seni bawah laut ini merupakan karya ke-10 Teguh Oatenrik bersama Yayasan Terumbu Rupa. Menariknya karya yang dilepas di Selat Bali merupakan yang terbesar dari yang selama ini di buat.
“Domus Coronarius Circularis ukurannya paling besar di antara yang lain sekitar 10x5x3 meter yang menggunakan bahan utama pipa galvanis. Untuk waktu pengerjaanya mungkin sekita dua minggu. Tapi untuk konsepnya memang sudah lama sekali,” kata Teguh.
Instalasi Domus Coronarius Circularis ditenggelamkan di Selat Bali. (Foto: Istimewa)
Instalasi ini memiliki filosofi agar masyarakat tidak putus asa dalam menghadapi situasi sulit seperti saat ini. Domus Corinarius Circularis adalah suatu karya yang akan menjadi bagian dari mimpi para pegiat konservasi laut di Selat Bali dalam menjaga lingkungan mereka.
“Selama ini yang kita tahu, daun menghasilkan oksigen. Ternyata itu hanya sebagian saja, 70 persen oksigen yang kita dapatkan itu dari biota laut yang hidup di terumbu karang. Jadi mari kita sama-sama jaga laut,” terang sang maestro seni tersebut.
Situasi dramatis penenggelaman Domus Coronarius Curcularis bisa anda saksikan dalam film dokumenter berjudul Rumah Cinta Ikan-ikan dalam program Melihat Indonesia yang akan tayang pada 28 Maret 2021, pukul 08.30 di Metro TV.
Jakarta: Suasana pesisir laut Selat Bali hari ini berbeda dari biasanya. Puluhan orang bersiap untuk melakukan
'penenggelaman' Korona.
Korona yang dimaksud bukanlah virus yang sudah hampir satu tahun ini merajalela di Tanah Air dan memorak-porandakan seluruh sektor kehidupan masyarakat, melainkan sebuah instalasi seni rumah terumbu karang karya seniman kawakan Teguh Ostenrik.
Teguh sendiri menamakan karya seninya dengan sebutan Domus Coronarius Circularis. Penamaan terinspirasi dari situasi yang dihadapi oleh dunia saat ini. Instalasi seni itu nantinya akan menjadi bagian dari pengelolaan konservasi dan ekowisata di kawasan Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca juga:
Babel Akan Bangun Wisma Karantina Pasien Covid-19
“Jika dilihat secara detail, korona itu mempunyai bentuk yang sangat indah dan seni. Itu yang menginspirasi saya membuat karya seni domus ini. Bagaimanapun korona saat ini menjadi bagian dalam hidup kita,” ungkapnya.
Instalasi seni bawah laut ini merupakan karya ke-10 Teguh Oatenrik bersama Yayasan Terumbu Rupa. Menariknya karya yang dilepas di Selat Bali merupakan yang terbesar dari yang selama ini di buat.
“Domus Coronarius Circularis ukurannya paling besar di antara yang lain sekitar 10x5x3 meter yang menggunakan bahan utama pipa galvanis. Untuk waktu pengerjaanya mungkin sekita dua minggu. Tapi untuk konsepnya memang sudah lama sekali,” kata Teguh.
Instalasi Domus Coronarius Circularis ditenggelamkan di Selat Bali. (Foto: Istimewa)
Instalasi ini memiliki filosofi agar masyarakat tidak putus asa dalam menghadapi situasi sulit seperti saat ini. Domus Corinarius Circularis adalah suatu karya yang akan menjadi bagian dari mimpi para pegiat konservasi laut di Selat Bali dalam menjaga lingkungan mereka.
“Selama ini yang kita tahu, daun menghasilkan oksigen. Ternyata itu hanya sebagian saja, 70 persen oksigen yang kita dapatkan itu dari biota laut yang hidup di terumbu karang. Jadi mari kita sama-sama jaga laut,” terang sang maestro seni tersebut.
Situasi dramatis penenggelaman Domus Coronarius Curcularis bisa anda saksikan dalam film dokumenter berjudul Rumah Cinta Ikan-ikan dalam program Melihat Indonesia yang akan tayang pada 28 Maret 2021, pukul 08.30 di Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)