Tangerang: Gubernur Banten, Wahidin Halim, meminta sekolah menggelar simulasi sebelum menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM).
"Setelah saya berdiskusi dengan para kepala sekolah, saya minta kepada KCD Pendidikan dan kepala sekolah untuk dilakukan simulasi sebagai bahan evaluasi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," ujarnya, Kamis, 25 Maret 2021.
Menurut Wahidin, tujuan simulasi PTM guna meminimalisasi risiko penyebaran covid-19. Khususnya, di lingkungan sekolah yang dikhawatirkan menjadi klaster.
"Kalau risikonya terlalu besar, kita juga tidak mau mengorbankan anak-anak kita. Dengan simulasi itu akan dijadikan evaluasi, apakah seluruh sekolah sudah bisa belajar tatap muka atau hanya terbatas di sekolah tertentu sebagaimana saran dari presiden," ungkapnya.
Baca juga: Anak Dipenjara, Ibu di Mojokerto Selundupkan Sabu via Tahu Isi
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Tabrani, mengatakan, belum dapat memastikan apakah pada Juli atau tahun ajaran baru 2021 sudah bisa dilaksanakan PTM atau bertahan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring.
"Untuk membuka sekolah tatap muka, kita tetap berpedoman kepada rekomendasi dari Satgas Covid. Ini karena kita khawatir akan terjadi klaster baru nantinya," kata Tabrani.
Ia menyebutkan simulasi PTM tidak menggantikan pembelajaran daring atau belajar dari rumah, sebagaimana diarahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka tetap merujuk protokol kesehatan tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi covid-19 yang harus diterapkan secara disiplin oleh satuan pendidikan sesuai dengan protokol kesehatan," terang dia.
Tangerang: Gubernur Banten, Wahidin Halim, meminta sekolah menggelar simulasi sebelum menerapkan
pembelajaran tatap muka (PTM).
"Setelah saya berdiskusi dengan para kepala sekolah, saya minta kepada KCD Pendidikan dan kepala sekolah untuk dilakukan simulasi sebagai bahan evaluasi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," ujarnya, Kamis, 25 Maret 2021.
Menurut Wahidin, tujuan simulasi PTM guna meminimalisasi risiko penyebaran covid-19. Khususnya, di lingkungan sekolah yang dikhawatirkan menjadi klaster.
"Kalau risikonya terlalu besar, kita juga tidak mau mengorbankan anak-anak kita. Dengan simulasi itu akan dijadikan evaluasi, apakah seluruh sekolah sudah bisa belajar tatap muka atau hanya terbatas di sekolah tertentu sebagaimana saran dari presiden," ungkapnya.
Baca juga:
Anak Dipenjara, Ibu di Mojokerto Selundupkan Sabu via Tahu Isi
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Tabrani, mengatakan, belum dapat memastikan apakah pada Juli atau tahun ajaran baru 2021 sudah bisa dilaksanakan PTM atau bertahan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring.
"Untuk membuka sekolah tatap muka, kita tetap berpedoman kepada rekomendasi dari Satgas Covid. Ini karena kita khawatir akan terjadi klaster baru nantinya," kata Tabrani.
Ia menyebutkan simulasi PTM tidak menggantikan pembelajaran daring atau belajar dari rumah, sebagaimana diarahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka tetap merujuk protokol kesehatan tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi covid-19 yang harus diterapkan secara disiplin oleh satuan pendidikan sesuai dengan protokol kesehatan," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)