Surabaya: Pegiat media sosial, Edy Mulyadi, dilaporkan ke Mapolda Jatim lantaran diduga menghina Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Senin 24 Januari 2022. Edy Mulyadi dinilai telah melakukan pencemaran nama baik terhadap Menteri Pertahanan (Menhan) dalam video yang diunggah melalui akun media sosial.
"Ada kata-kata,'seperti mengeong', artinya mengibaratkan ketum saya ini sebagai salah satu binatang, itu menimbulkan banyak persepsi," kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Hidayat, melansir Clicks.id, Selasa, 25 Januari 2022.
Dia menilai, pernyataan Edy Mulyadi dalam video tersebut mencederai perasaan semua kader Partai Gerindra, baik di Jatim maupun seluruh Indonesia. Karena itu, kata Hidayat, Gerindra melaporkan Edy Mulyadi ke Subdit V Siber Dirreskrimsus Polda Jatim atas dugaan ujaran kebencian melalui media sosial.
"Kami melakukan screenshot dan sekaligus melalui flashdisk rekaman di 'mimbar youtube'. Saya kira sudah cukup menjadi bukti dan sudah layak diproses secara hukum," ujarnya.
Baca: Bukan Maksud Menghina, Ini Makna Kalimantan 'Tempat Jin Buang Anak' Versi Edy Mulyadi
Hidayat menambahkan, DPD maupun DPC Partai Gerindra hingga saat ini belum menerima adanya upaya klarifikasi ataupun permohonan maaf dari Edy Mulyadi.
"Kalau di pusat, kami juga belum dapat informasi, yang jelas bahwa hasil komunikasi kami dengan para kader di seluruh indonesia kita sepakat kita melaporkan ke aparat penegak hukum," katanya
Hidayat menjelaskan, pelaporan ini sebagai proses edukasi terhadap semua pihak agar lebih bijak dalam menyampaikan pendapat. Sekaligus menimbulkan efek jera terhadap terlapor agar tidak melakukan hal serupa di kemudian hari.
“Kami mendesak aparat penegak hukum untuk serius karena ini akan menjadi pelajaran bagi semua,” ucapnya.
Sebelumnya, Edy Mulyadi dilaporkan masyarakat adat Kalimantan terkait pernyataannya yang dinilai menghina masyarakat Kalimantan. Dalam video yang beredar di media sosial, Edy Mulyadi menyoroti pembangunan ibu kota negara di Kalimantan Timur dengan menyebutkan kalimantan "tempat jin buang anak". Pernyataan Edy Mulyadi tersebut kini menuai reaksi dan kecaman masyarakat.
Surabaya: Pegiat media sosial, Edy Mulyadi, dilaporkan ke Mapolda Jatim lantaran diduga menghina Ketua Umum Partai
Gerindra Prabowo Subianto, Senin 24 Januari 2022. Edy Mulyadi dinilai telah melakukan pencemaran nama baik terhadap Menteri Pertahanan (Menhan) dalam
video yang diunggah melalui akun media sosial.
"Ada kata-kata,'seperti mengeong', artinya mengibaratkan ketum saya ini sebagai salah satu binatang, itu menimbulkan banyak persepsi," kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Hidayat, melansir
Clicks.id, Selasa, 25 Januari 2022.
Dia menilai, pernyataan Edy Mulyadi dalam video tersebut mencederai perasaan semua kader Partai Gerindra, baik di Jatim maupun seluruh Indonesia. Karena itu, kata Hidayat, Gerindra melaporkan Edy Mulyadi ke Subdit V Siber Dirreskrimsus Polda Jatim atas dugaan ujaran kebencian melalui media sosial.
"Kami melakukan screenshot dan sekaligus melalui flashdisk rekaman di 'mimbar youtube'. Saya kira sudah cukup menjadi bukti dan sudah layak diproses secara hukum," ujarnya.
Baca: Bukan Maksud Menghina, Ini Makna Kalimantan 'Tempat Jin Buang Anak' Versi Edy Mulyadi
Hidayat menambahkan, DPD maupun DPC Partai Gerindra hingga saat ini belum menerima adanya upaya klarifikasi ataupun permohonan maaf dari Edy Mulyadi.
"Kalau di pusat, kami juga belum dapat informasi, yang jelas bahwa hasil komunikasi kami dengan para kader di seluruh indonesia kita sepakat kita melaporkan ke aparat penegak hukum," katanya
Hidayat menjelaskan, pelaporan ini sebagai proses edukasi terhadap semua pihak agar lebih bijak dalam menyampaikan pendapat. Sekaligus menimbulkan efek jera terhadap terlapor agar tidak melakukan hal serupa di kemudian hari.
“Kami mendesak aparat penegak hukum untuk serius karena ini akan menjadi pelajaran bagi semua,” ucapnya.
Sebelumnya, Edy Mulyadi dilaporkan masyarakat adat Kalimantan terkait pernyataannya yang dinilai menghina masyarakat Kalimantan. Dalam video yang beredar di media sosial, Edy Mulyadi menyoroti pembangunan ibu kota negara di Kalimantan Timur dengan menyebutkan kalimantan "tempat jin buang anak". Pernyataan Edy Mulyadi tersebut kini menuai reaksi dan kecaman masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)