Purbalingga: Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menggelar operasi pasar minyak goreng untuk menstabilkan harga menyusul kenaikan yang terus terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Ada empat kecamatan yang menjadi sasaran operasi pasar minyak goreng yaitu Kecamatan Bukateja, Kejobong, Karanganyar dan Kutasari.
"Sasaran operasi pasar ini adalah desa-desa yang tingkat kemiskinannya tinggi," kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, di Purbalingga, Rabu, 5 Januari 2022.
Baca: Diduga Depresi, Anak di Malang Bacok Ayah Kandung Hingga Tewas
Dia menjelaskan pemilihan kecamatan yang menjadi sasaran operasi pasar minyak goreng tersebut berdasarkan pada tingkat kemiskinan yang tinggi di sejumlah desa di kecamatan tersebut.
"Operasi pasar ini diharapkan bisa memberikan sentuhan atau bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan di desa-desa yang tingkat kemiskinannya tinggi khususnya yang ada di empat kecamatan tersebut," jelasnya.
Dyah menambahkan operasi pasar minyak goreng tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat serta dapat menstabilkan harga minyak goreng yang akhir-akhir ini melambung tinggi.
"Operasi pasar kali ini merupakan kerja sama Dinperindag Kabupaten Purbalingga dengan Dinperindag Provinsi Jawa Tengah," jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga saat ini memiliki tim Pengendali Inflasi Daerah yang terus berupaya agar harga minyak normal kembali.
Sementara Kepala Dinperindag Purbalingga, Johan Arifin, mengatakan kenaikan harga minyak goreng cukup signifikan mencapai 21%.
"Hal ini mewajibkan pemerintah hadir ke masyarakat karena kenaikan harga kebutuhan pokok berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Untuk itu Dinperindag Kabupaten Purbalingga bekerjasama dengan Provinsi Jawa Tengah melakukan operasi pasar minyak goreng," jelasnya.
Dia menambahkan sebanyak 3.422 liter minyak goreng senilai Rp47.908.000 akan dibagikan kepada empat kecamatan yang ada di Purbalingga.
Purbalingga: Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menggelar operasi pasar
minyak goreng untuk menstabilkan harga menyusul kenaikan yang terus terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Ada empat kecamatan yang menjadi sasaran operasi pasar minyak goreng yaitu Kecamatan Bukateja, Kejobong, Karanganyar dan Kutasari.
"Sasaran operasi pasar ini adalah desa-desa yang tingkat kemiskinannya tinggi," kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, di Purbalingga, Rabu, 5 Januari 2022.
Baca:
Diduga Depresi, Anak di Malang Bacok Ayah Kandung Hingga Tewas
Dia menjelaskan pemilihan kecamatan yang menjadi sasaran operasi pasar minyak goreng tersebut berdasarkan pada tingkat kemiskinan yang tinggi di sejumlah desa di kecamatan tersebut.
"Operasi pasar ini diharapkan bisa memberikan sentuhan atau bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan di desa-desa yang tingkat kemiskinannya tinggi khususnya yang ada di empat kecamatan tersebut," jelasnya.
Dyah menambahkan operasi pasar minyak goreng tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat serta dapat menstabilkan harga minyak goreng yang akhir-akhir ini melambung tinggi.
"Operasi pasar kali ini merupakan kerja sama Dinperindag Kabupaten Purbalingga dengan Dinperindag Provinsi Jawa Tengah," jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga saat ini memiliki tim Pengendali Inflasi Daerah yang terus berupaya agar harga minyak normal kembali.
Sementara Kepala Dinperindag Purbalingga, Johan Arifin, mengatakan kenaikan harga minyak goreng cukup signifikan mencapai 21%.
"Hal ini mewajibkan pemerintah hadir ke masyarakat karena kenaikan harga kebutuhan pokok berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Untuk itu Dinperindag Kabupaten Purbalingga bekerjasama dengan Provinsi Jawa Tengah melakukan operasi pasar minyak goreng," jelasnya.
Dia menambahkan sebanyak 3.422 liter minyak goreng senilai Rp47.908.000 akan dibagikan kepada empat kecamatan yang ada di Purbalingga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)