Camat Sumpiuh Ahmad Suryanto saat memantau kegiatan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir di Desa Pandak, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Selasa (15/3/2022). ANTARA/HO-Kecamatan Sumpiuh
Camat Sumpiuh Ahmad Suryanto saat memantau kegiatan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir di Desa Pandak, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Selasa (15/3/2022). ANTARA/HO-Kecamatan Sumpiuh

Hujan Ekstrem Picu Banjir di Banyumas

Antara • 15 Maret 2022 13:40
Purwokerto: Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dipicu hujan ekstrem yang terjadi pada Senin malam, 14 Maret 2022 hingga Selasa dini hari, 15 Maret 2022.
 
"Curah hujan yang tercatat di DPU Banyumas pada 15 Maret tercatat mencapai 258 milimeter. Angka tersebut sudah termasuk kategori hujan ekstrem karena curah hujannya dalam waktu 24 jam lebih dari 150 milimeter," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo.
 
Kendati demikian, dia mengakui tidak semua wilayah Banyumas terjadi hujan ekstrem karena curah hujan yang tercatat di daerah Sumbang sebesar 107 milimeter dan Baturraden 104 milimeter.

Menurut dia, curah hujan yang tercatat di dua wilayah tersebut masuk kategori hujan sangat lebat karena berkisar 100-150 milimeter dalam 24 jam.
 
Baca juga: Ratusan Rumah dan Pesantren Terdampak Banjir di Jember
 
"Hujan sangat lebat juga terpantau di beberapa daerah yang berdekatan dengan Banyumas, seperti Purbalingga 108 milimeter, Susukan (Banjarnegara) 114 milimeter, dan Mandiraja (Banjarnegara) 133 milimeter," ujarnya.
 
Sementara di Kabupaten Cilacap, kata dia, hujan sangat lebat juga terpantau di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap dengan curah sebesar 109 milimeter, Pos Meteorologi Bandara Tunggul Wulung 139 milimeter, Nusawungu 135 milimeter, dan Jeruklegi 115 milimeter.
 
Selain itu, lanjut dia, hujan ekstrem juga terjadi di Wonosobo karena berdasarkan data curah hujan yang tercatat di Sapuran pada Selasa, mencapai 235 milimeter.
 
Lebih lanjut, Teguh mengatakan hujan sangat lebat hingga ekstrem tersebut terjadi karena siklon tropis Billy di Samudra Hindia barat daya Jawa Barat yang bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
 
Baca juga: 366 Ruas Jalan di Surabaya Rusak Akibat Genangan Air Hujan
 
"Ada juga belokan angin dan pertemuan angin di sekitar Jawa. Saat ini masih terjadi anomali suhu permukaan laut yang berkisar 1-3 derajat celsius, sehingga penguapan masih banyak," katanya.
 
Ia menambahkan, kelembapan relatif yang tinggi pada lapisan 850-500 milibar berkisar 70-100 persen, sehingga mendukung terbentuknya awan cumulonimbus (Cb) di sekitar Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen (Barlingmascakeb).
 
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan masih terjadinya hujan sangat lebat hingga ekstrem di wilayah Banyumas dan sekitarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan