Kupang: Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Kupang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini ancaman rob pada lima pulau yang tersebar di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Banjir pesisir (rob) diprediksi terjadi pada sejumlah pulau, yaitu pesisir Pulau Flores, Pulau Alor, Pulau Sumba, Pulau Timor, dan Pulau Rote," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Syaeful Hadi, Kamis, 13 Januari 2022.
Ia memprakirakan rob terjadi pada 14-15 Januari 2022. Ancaman rob terjadi akibat pengaruh dari aktivitas pasang air laut, kondisi gelombang tinggi, angin kencang, serta ditunjang curah hujan tinggi.
Baca juga: 29 kabupaten/kota di Sumut Sudah Bisa Gelar Vaksinasi Booster
"Kondisi cuaca ini, dapat memengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT berupa rob," terang dia.
Syaeful menjelaskan rob dapat berdampak terganggunya aktivitas masyarakat, seperti layanan transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam, perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.
Ia mengimbau masyarakat di pesisir pantai tetap waspada terhadap potensi rob tersebut.
"Masyarakat di wilayah pesisir harus tetap waspada dan melakukan upaya mitigasi untuk meminimalisasi dampak bencana akibat ancaman banjir rob," katanya.
Kupang: Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Kupang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini
ancaman rob pada lima pulau yang tersebar di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Banjir pesisir (rob) diprediksi terjadi pada sejumlah pulau, yaitu pesisir Pulau Flores, Pulau Alor, Pulau Sumba, Pulau Timor, dan Pulau Rote," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Syaeful Hadi, Kamis, 13 Januari 2022.
Ia memprakirakan rob terjadi pada 14-15 Januari 2022. Ancaman rob terjadi akibat pengaruh dari aktivitas pasang air laut, kondisi gelombang tinggi, angin kencang, serta ditunjang curah hujan tinggi.
Baca juga:
29 kabupaten/kota di Sumut Sudah Bisa Gelar Vaksinasi Booster
"Kondisi cuaca ini, dapat memengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT berupa rob," terang dia.
Syaeful menjelaskan rob dapat berdampak terganggunya aktivitas masyarakat, seperti layanan transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam, perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.
Ia mengimbau masyarakat di pesisir pantai tetap waspada terhadap potensi rob tersebut.
"Masyarakat di wilayah pesisir harus tetap waspada dan melakukan upaya mitigasi untuk meminimalisasi dampak bencana akibat ancaman banjir rob," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)