Ilustrasi sekolah. MI/Andri Widiyanto
Ilustrasi sekolah. MI/Andri Widiyanto

Wali Murid Ungkap Pemaksaan Siswi Berjilbab Terjadi Sejak SD

Ahmad Mustaqim • 12 Agustus 2022 13:17

Kala itu, sang anak masih bisa bersekolah tanpa berjilbab karena kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring. Saat pembelajaran tatap muka, pada satu bulan pertama anak masih diizinkan tak mengenakan jilbab.
 
"Bulan kedua sudah ditegur. Berikutnya diwajibkan berjilbab," ungkap dia.
 
Sang anak sempat ditanyai guru mengapa tidak memakai jilbab ke sekolah. Selain ditanyai, siswi tersebut juga sempat dipanggil guru BK dengan alasan tidak memakai jilbab.

Pegiat Pendidikan di Perkumpulan Pengembang Pendidikan Interreligius (Pappirus), Listia Suprobo, mengatakan dunia pendidikan secara umum belum beranjak dari era orde baru.
 
Ia menyebut suara di lingkungan pendidikan yang kritis masih dianggap musuh. Sejauh ini, menurut Listua, bimbingan teknis (bimtek) yang diselenggarakan dinas pendidikan belum menyentuh masalah esensial.
 
Baca juga: Memprihatinkan, Ruang Kelas SMPN 27 Gresik Rusak Parah

"Bimtek seharusnya tak hanya masalah teknis, tapi juga pendidikan esensial tentang sikap memperlakukan peserta didik yang merdeka, bukan pribadi yang hanya diatur-atur. Sebagai pribadi punya pikiran dan perasaan," ujar Listia.
 
Ia menambahkan, guru di sekolah harus mendapatkan pembinaan bagaimana keyakinan di ruang publik, dalam hal ini di sekolah negeri, harus ada bentuk negosiasinya. Dinas pendidikan perlu mengembangkan pemahaman tentang hubungan agama dan negara di kalangan para pendidik.
 
"Kalau sekadar sanksi (terhadap guru yang memaksa memakai jilbab) tidak cukup, akan terulang kalau problem dasarnya tidak terselesaikan. Hal terpenting bagaimana pemahaman memperlakukan seseorang harus semanusiawi mungkin," tuturnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan