Tangerang: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memastikan retakan dinding pada rumah-rumah warga di Kampung Kranggan RT 14 RW 03, Kota Tangerang Selatan, Banten, akibat pergerakan tanah.
Kepala Bagian Program dan Anggaran Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana BPPT, Nur Hidayat, mengungkapkan, kepastian itu didapat dari hasil analisis dan pengamatan langsung di lokasi.
"Indikasi awal keretakan rumah akibat pergeseran tanah, karena beban bangunan dan beberapa tanaman di atasnya terlalu berlebih," ucap Nur Hidayat, Jumat, 22 November 2019.
Pantauan Medcom.id, rumah-rumah yang retak itu berada persis di bibir tebing. Sekira dua meter sebelum tebing, tumbuh pohon bambu yang rimbun.
Menurut Nur Hidayat, keretakan dinding dan lantai bangunan merupakan tanda awal dari adanya pergeseran tanah. Dia meminta masyarakat juga mewaspadai gejala tersebut.
"Ini sebenarnya indikasi, memberikan warning kepada masyarakat bahwa daerah ini bergerak," kata dia
Ia pun mengimbau pemilik rumah yang mengalami kerusakan untuk mengungsi. Terlebih saat memasuki musim hujan.
"Setelah kemarau dari pori-pori tanah yang terbuka akan terisi air. Kalau ini sebagai jadi jalan air, itu bisa memicu longsor," tandasnya.
Tangerang: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memastikan retakan dinding pada rumah-rumah warga di Kampung Kranggan RT 14 RW 03, Kota Tangerang Selatan, Banten, akibat
pergerakan tanah.
Kepala Bagian Program dan Anggaran Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana BPPT, Nur Hidayat, mengungkapkan, kepastian itu didapat dari hasil analisis dan pengamatan langsung di lokasi.
"Indikasi awal keretakan rumah akibat pergeseran tanah, karena beban bangunan dan beberapa tanaman di atasnya terlalu berlebih," ucap Nur Hidayat, Jumat, 22 November 2019.
Pantauan Medcom.id, rumah-rumah yang retak itu berada persis di bibir tebing. Sekira dua meter sebelum tebing, tumbuh pohon bambu yang rimbun.
Menurut Nur Hidayat, keretakan dinding dan lantai bangunan merupakan tanda awal dari adanya pergeseran tanah. Dia meminta masyarakat juga mewaspadai gejala tersebut.
"Ini sebenarnya indikasi, memberikan warning kepada masyarakat bahwa daerah ini bergerak," kata dia
Ia pun mengimbau pemilik rumah yang mengalami kerusakan untuk mengungsi. Terlebih saat memasuki musim hujan.
"Setelah kemarau dari pori-pori tanah yang terbuka akan terisi air. Kalau ini sebagai jadi jalan air, itu bisa memicu longsor," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)