Kebakaran Hebat Terjadi di TPA Rawa Kucing
Kebakaran Hebat Terjadi di TPA Rawa Kucing

Kaleidoskop 2023

Kaleidoskop 2023 Tangerang Raya: Kebakaran TPA Rawa Kucing Hingga Penggerebekan Pabrik Sabu

Hendrik Simorangkir • 28 Desember 2023 19:42
Tangerang: Sepanjang 2023, berbagai peristiwa terjadi di Tangerang yang menarik perhatian khalayak ramai. Medcom.id merangkum dua berita terpopuler terkait peristiwa di wilayah Tangerang Raya dan sekitarnya.
 
Di antaranya kebakaran hebat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang hingga Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri menggerebek pabrik ekstasi di Jalan Enchantra 2 Nomor 5, Perumahan Lavon 1 Swan City, Desa Wanakerta, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. 

TPA Rawa Kucing Kota Tangerang Kebakaran Hebat Hingga 2 Pekan

Tempat pembuangan akhir (TPA) Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang kebakaran, pada Jumat, 20 Oktober 2023 sekitar pukul 13.50 WIB. Kebakaran yang diduga karena buang puntung rokok sembarang itu membakar beberapa landscape sebagian TPA tersebut.
 
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Gufron Falfeli mengatakan, pihaknya telah menerjunkan sebanyak 95 personel dan 25 unit mobil pemadam kebakaran untuk menjinakkan api yang yang membakar gunung sampah tersebut.

"Ada dua line yang kebakaran di TPA Rawa Kucing. Kita juga mendapat unit tambahan berupa mobil tanki air dari pihak Dinas Pertamanan sebanyak 10 unit. Mungkin nanti ada tambahan mobil pemadam kebakaran dari pihak Bandara Soekarno-Hatta," katanya.
 
Menurut Gufron, pihaknya terkendala subsidi air untuk memadamkan api di TPA Rawa Kucing yang dimiliki Kota Tangerang tersebut.
 
"Kendala pemadaman membutuhkan banyak subsidi air. Kebetulan di lokasi area ada sejenis empang, tapi itu tidak bisa menanggulangi. Jadi untuk pengisian air, kita arahkan ke pintu air yang dekat dengan lokasi untuk pengangkutan suplai air," jelasnya.
 
Baca: TPA Rawa Kucing Terbakar, Pengangkutan Sampah Kota Tangerang Tetap Berjalan

Kebakaran TPA Rawa Kucing yang menghasilkan asap hitam membumbung tinggi itu pun membuat langit tampak gelap, sehingga mengganggu penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yang lokasinya berdekatan.
 
Sekertaris Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Nasional (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, Hermana Soegijantoro mengatakan, kebakaran yang terjadi di TPA Rawa Kucing telah menghasilkan asap yang cukup tebal dan mempengaruhi jarak pandang dalam proses pendaratan penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
 
"Hingga saat ini ada tujuh maskapai yang terdampak akibat kebakaran sampah tersebut," ujar Hermana. 
 
Hermana menuturkan, pihaknya pun telah melakukan mitigasi dengan menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor A3092-23. NOTAM itu bertujuan memberikan pemberitahuan kepada seluruh penerbangan guna menjaga keselamatan, keamanan, keteraturan penerbangan, dan mengurangi potensi keterlambatan di bandara.
 
"Selain pemberitahuan tersebut, kami juga telah mengatur kedatangan dan keberangkatan penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan mempertimbangkan arah asap, yang sangat tergantung pada kondisi angin," katanya.
 
Selain berdampak kepada penerbangan, kebakaran tersebut pun harus mengungsikan puluhan warga di sekitar TPA Rawa Kucing, ke kantor Kecamatan Neglasari. Hal tersebut sebagai upaya antisipatif agar masyarakat tidak terkena penyakit akibat menghirup asap kebakaran.
 
"Sementara kita evakuasi mereka, karena asap dari kebakaran bisa berdampak buruk bagi kesehatan warga sekitar. Saat ini ada 34 warga yang telah dievakuasi, 19 dewasa dan 15 anak-anak," ujar Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah.
 
Arief menuturkan, jika dirinya telah menginstruksikan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang untuk segera memberikan bantuan kebutuhan masyarakat yang sedang mengungsi di kantor kecamatan.
 
"Kami sudah minta Dinsos untuk segera kirim bantuan terutama makanan untuk para pengungsi," katanya.
 
Kebakaran hebat yang membakar sekitar 80 persen dari 34,8 hektar luas TPA Rawa Kucing itu pun hingga berhari-hari belum bisa ditaklukan. Pasalnya, di tempat yang terbakar tersebut memiliki kandungan gas metan, sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang meminta BNPB untuk menerjunkan helikopter water bombing dari udara untuk membantu pemadaman.
 
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, satu unit helikopter water bombing dari BNPB dikerahkan untuk mempercepat pemadaman. Helikopter itu membawa sekitar 800 liter air untuk melakukan pemadaman di area yang masih terdapat titik api di TPA Rawa Kucing.
 
"Helikopter itu membawa sekitar volume air 800 liter sekali boombing atau dropping. Target 50 dropping air yang menyesuaikan dengan situasi lapangan," jelas Abdul.
 
Akibat kebakaran yang berhari-hari tersebut, membuat Pemkot Tangerang mengeluarkan status tanggap darurat melalui keputusan Wali Kota Tangerang nomor: 442Kep.1023-BPBD/2023 yang ditetapkan selama 14 hari terhitung sejak 20 Oktober-2 November 2023. 
 
Hingga akhirnya, Jumat, 3 November 2023 api berhasil dijinakkan yang melibatkan 534 personel gabungan mulai dari Pemkot Tangerang, Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, Pemprov Banten dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri Gerebek Pabrik Ekstasi di Tangerang 

Warga Perumahan Lavon Swan City, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dihebohkan dengan penggerebekan pabrik ekstasi skala jaringan internasional yang dilakukan Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri terhadap salah satu rumah di wilayah tersebut. 
 
Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto mengatakan, penggerebekan ini dilakukan usai pihaknya mendapat informasi dari Kantor Bea Cukai terkait adanya pengiriman barang dari luar negeri. Barang tersebut berupa alat-alat pencetak ekstasi.
 
"Kita mendapatkan informasi dari Bea Cukai bahwa ada mesin yang akan memproduksi atau menjadi laboratorium gelap produksi psikotropika," kata Agus.
 
Kemudian, pihaknya langsung melakukan koordinasi antara tim gabungan Polri untuk melakukan pengembangan dengan cara control delivery terhadap kepemilikan barang tersebut.
 
Baca: Pabrik Sabu di Apartemen BCT Tangerang Dioperasikan 2 WNA Asal Tiongkok

Dari hasil pengembangan, diketahui barang tersebut dikirim ke wilayah Sindang Jaya. Kabupaten Tangerang. Setelah itu Bareskrim Polri langsung menginstruksikan tim Ditresnarkoba Polda Banten untuk melakukan langkah pengungkapan kasus tersebut.
 
Agus juga mengatakan bahwa dalam pengungkapan kasus tersebut, penyidik mengamankan empat orang tersangka yang merupakan satu jaringan dalam pembelian bahan baku dan memproduksi ekstasi.
 
"Untuk total tersangka yang diamankan ada empat orang, berinisial TH, N, MR, dan ARD. Ada dua tersangka lagi masih DPO (daftar pencarian orang) dan tentunya kami akan mengambil langkah-langkah pengembangan bersama tim gabungan terkait dengan asal pembuatan ekstasi di Jawa Tengah dan Banten," lanjutnya.
 
Para pelaku tersebut, dua orang dari Tangerang, Banten dan dua tersangka yang masuk DPO berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Saat ini, polisi tengah melakukan pendalaman terkait asal bahan baku yang diterima para pelaku di Tangerang dan Semarang. 
 
Diketahui, pabrik di Tangerang tersebut baru memproduksi ekstasi selama dua hari dan dalam setengah jam, pabrik tersebut bisa memproduksi 5000 butir. Polisi pun langsung menggerebek agar barang haram tersebut tidak beredar di pasaran.
 
"Ini diikuti terus perkembangannya sampai kita lakukan penangkapan. Baru dua hari ini berproduksi, karena dengan pertimbangan jangan sampai (masuk) pasar sehingga kita lakukan penindakan di dua lokasi secara serentak," pungkasnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan