Jepara: Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, telah berjalan dua pekan. Sampai saat ini capaian imunisasi sudah mencapai 90 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, Mundrikatun, mengatakan sebanyak 142.625 anak menjadi sasaran imunisasi polio. Program ini dibagi menjadi dua putaran. Putaran pertama dimulai pada 15 Januari 2024 dan putaran kedua pada 19 Februari 2024.
"Angka pastinya kami masih menunggu laporan dari desa-desa. Posisi terakhir 90 persen sudah ada," kata Mundrikatun, Rabu, 24 Januari 2024.
Proses imunisasi polio hingga kini tak menuai kendala berarti. Pasalnya, warga sangat antusias mengikuti imuniasi ini. Tenaga kesehatan (Nakes) diterjunkan langsung ke rumah-rumah warga.
"Skemanya kami ubah. Kalau dulu dilaksanakan di Puskesmas dan Posyandu, sekarang ini teman-teman Nakes kami terjunkan ke rumah-rumah," jelas Mundrikatun.
Skema keliling dari rumah ke rumah dilakukan karena sebagian warga tidak bisa datang ke Posyandu atau Puskesmas dengan berbagai macam alasan.
Mudrikatun memastikan stok vaksin sangat mencukupi. Satu vial vaksin polio bisa untuk menetesi 49 anak. Durasi keamanan vaksin setelah dibuka cukup lama. Meski begitu, seluruh nakes yang bertugas dibekali dengan alat penyimpanan yang mumpuni.
"Kalau misalnya bersisa dan tidak terpakai, nanti akan tetap dilaporkan. Termasuk misalnya ada vaksin yang rusak. Semua laporannya detail," ungkap Mudrikatun.
Anak-anak yang disasar imunisasi polio yaitu berusia 0 – 7 tahun. Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus polio pada anak. Lewat program ini diharapkan benar-benar memutus penyebaran penyakit polio di Indonesia.
Jepara: Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
polio di
Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, telah berjalan dua pekan. Sampai saat ini capaian imunisasi sudah mencapai 90 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, Mundrikatun, mengatakan sebanyak 142.625 anak menjadi sasaran imunisasi polio. Program ini dibagi menjadi dua putaran. Putaran pertama dimulai pada 15 Januari 2024 dan putaran kedua pada 19 Februari 2024.
"Angka pastinya kami masih menunggu laporan dari desa-desa. Posisi terakhir 90 persen sudah ada," kata Mundrikatun, Rabu, 24 Januari 2024.
Proses imunisasi polio hingga kini tak menuai kendala berarti. Pasalnya, warga sangat antusias mengikuti imuniasi ini. Tenaga kesehatan (Nakes) diterjunkan langsung ke rumah-rumah warga.
"Skemanya kami ubah. Kalau dulu dilaksanakan di Puskesmas dan Posyandu, sekarang ini teman-teman Nakes kami terjunkan ke rumah-rumah," jelas Mundrikatun.
Skema keliling dari rumah ke rumah dilakukan karena sebagian warga tidak bisa datang ke Posyandu atau Puskesmas dengan berbagai macam alasan.
Mudrikatun memastikan stok vaksin sangat mencukupi. Satu vial vaksin polio bisa untuk menetesi 49 anak. Durasi keamanan vaksin setelah dibuka cukup lama. Meski begitu, seluruh nakes yang bertugas dibekali dengan alat penyimpanan yang mumpuni.
"Kalau misalnya bersisa dan tidak terpakai, nanti akan tetap dilaporkan. Termasuk misalnya ada vaksin yang rusak. Semua laporannya detail," ungkap Mudrikatun.
Anak-anak yang disasar imunisasi polio yaitu berusia 0 – 7 tahun. Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus polio pada anak. Lewat program ini diharapkan benar-benar memutus penyebaran penyakit polio di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)