Bupati Indramayu, Nina Agustina. Dokumentasi/ istimewa
Bupati Indramayu, Nina Agustina. Dokumentasi/ istimewa

Bupati Indramayu Minta Seluruh Sawah Terdampak Eksplorasi Diganti

Deny Irwanto • 15 Juni 2024 17:53
Indramayu: Bupati Indramayu, Nina Agustina, meminta seluruh lahan sawah yang terdampak eksplorasi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diganti. Penggantian lahan sawah tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah mendukung ketahanan pangan.
 
"Kita harus terus bersinergi, kita sama-sama mengemban amanah. Tetapi kita juga harus mengikuti regulasi yang telah ditetapkan," kata Nina dalam keterangan pers, Sabtu, 15 Juni 2024.
 
Baca: Kementan Dorong Peningkatan Kesejahteraan Petani Kalsel
 
Hal tersebut ditegaskan Nina dalam Rapat Koordinasi di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. Rapat tersebut juga dihadiri jajaran Pertamina.
 
Nina ingin lahan sawah yang terkena imbas dari berbagai macam proyek ekspolarsi diganti. Termasuk pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk lahan sawah. 
 
"Agar produksi padi tidak mengalami penurunan, bahkan diharapkan bisa naik," jelas Nina.

Berdasarkan peraturan, lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) yang akan dieksplorasi harus digantikan atau dikonversi dengan pencetakan sawah baru sebanyak 3 kali lipat luasan yang digunakan. 
 
Saat ini luasan lahan sawah yang dilindungi seluas 112.965,84 hektare. Sedangkan luasan LP2B mencapai 84.684 hektare. Nina juga meminta Pertamina memperbaiki jalan rusak imbas mobilitas kendaraan berat.   
 
Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu, Aep Surahman, membeberkan skema peningkatan produksi padi di lahan pengganti tersebut yakni dengan melakukan normalisasi atau pengerukan Situ Bolang sebagai sumber cadangan air para petani.
 
“Untuk jangka pendek air tanah atau bor ini bisa kita lakukan. Tetapi untuk sumber air irigasi jangka panjang, maka Situ Bolang harus dilakukan normalisasi,” kata Aep.
 
Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE), Chalid Said Salim, membeberkan rincian keseluruhan lokasi eksplorasi/pengeboran di Kabupaten Indramayu. Yakni, terdapat di 7 lokasi dengan total penggunaan lahan pertanian mencapai 26,9 hektare.
 
“Lahan pengganti tersebut merupakan lahan sawah tadah hujan dan hanya satu kali produksi. Kami tingkatkan menjadi sawah irigasi teknis dengan pengembangan sistem irigasi dan jalan usaha tani yang juga kami tingkatkan,” kata Chalid.
 
Dari kewajiban lahan pengganti seluas 80,70 hektare, pihaknya siap merealisasikan lahan pengganti seluas 114,85 hektare. Lahan itu berada di Desa Jatisura Kecamatan Cikedung, Indramayu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan