Amran menyebut sektor pertanian dalam negeri tumbuh positif di masa kepemimpinan Jokowi. Hal tersebut tercermin dari kesuksesan membawa Indonesia mencapai swasembada pangan, yakni pada 2017, 2018 dan 2020.
"Ke depannya bukan lagi swasembada tetapi mimpi besar kita adalah ekspor untuk memberi pangan kepada dunia," tegas Amran, Senin, 3 Juni 2024.
Ia berjanji akan mempermudah penyuluh pertanian dan petani untuk membantu peningkatan produksi padi dan jagung. Sebab, penyuluh pertanian adalah garda terdepan pembangunan pertanian.
"Penyuluh pertanian itu pelayan bagi petani Indonesia. Penyuluh juga sebagai pahlawan pangan dan garda terdepan menuju swasembada pangan. Penyuluh jangan mudah mengeluh, harus merubah mindset serta keluar dari zona nyaman untuk meraih kesuksesan," beber dia.
Baca juga: 3 Strategi Kementan agar Petani Waspada Darurat Pangan Nasional |
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi menekankan pentingnya meningkatkan daya saing dan kualitas hasil panen untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Ada empat kunci utama untuk mencapai hal tersebut.
Pertama, pemahaman kebutuhan pasar. Petani harus memahami kebutuhan pasar agar dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan konsumen. Lalu, peningkatan produksi secara berkelanjutan melalui optimasi lahan dan penerapan teknologi pertanian yang tepat.
Selanjutnya, peningkatan kualitas menjaga kualitas hasil panen agar memenuhi standar dan memiliki nilai jual yang tinggi. Terakhir, penekanan ongkos produksi efisiensi dalam pengelolaan biaya produksi untuk meningkatkan keuntungan petani. Dedi juga mengingatkan bahwa pentingnya peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dari 1 menjadi 2 melalui program optimasi lahan.
"Dengan upaya bersama, para petani di Banjarmasin dapat mencapai hasil panen yang melimpah dan berkualitas, sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka," beber Dedi saat melakukan kunjungan kerja ke Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin Yuliansyah Effendi menyampaikan laporan tentang perkembangan sektor pertanian di Banjarmasin. Termasuk, area lahan yang sudah ditanami, sistem penanaman, varietas yang digunakan dan kendala yang dihadapi petani terkait keterlambatan bantuan benih unggul.
"Adapun program-program yang telah dilaksanakan, seperti normalisasi aliran air, pembuatan pintu air, pompanisasi, dan pembangunan rumah pompa," jelas Yuliansyah.
Kunjungan kerja dini diharapkan dapat jadi motivasi bagi para penyuluh dan petani di Banjarmasin untuk terus meningkatkan kinerja dan produktivitas. Dengan menerapkan arahan dan strategi yang disampaikan, diharapkan cita-cita membuat petani tersenyum dapat terwujud melalui peningkatan produksi, kualitas dan nilai jual hasil panen.
"Kunjungan ini juga bertujuan untuk mendorong peningkatan produksi dan kesejahteraan petani di Banjarmasin," ungkap Yuliansyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News