Yogyakarta: Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), membentuk satuan tugas (Satgas) One Health di level kecamatan untuk menekan dan menanggulangi kasus leptospirosis. Upaya itu diharapkan bisa mencegah lonjakan jumlah kasus yang sampai saat ini sudah mencapai puluhan.
"Satgas ini terbentuk akhir Februari kemarin di tingkat kecamatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty, Rabu, 8 Maret 2023.
Ia menjelaskan keberadaan satgas sebetulnya sudah sejak pertengahan 2022 di tingkat kabupaten. Satgas dibentuk untuk menangani kasus penyakit yang disebabkan dari hewan atau zoonosis. Selain leptospirosis, kasus penyakit di Gunungkidul yang berasal dari hewan juga ada antraks.
"Onehealth terbentuk karena tak mungkin kasus zoonosis diatasi hanya Dinkes. Sehigga banyak OPD di sini yang dilibatkan. OPD yang terdekat Dinas Peternakan karena hewan itu menyerang manusia," kata dia.
Ia mengatakan belum bisa mengukur efektivitas satgas tersebut dalam penanganan leptospirosis. Meskipun, pihaknya menyadari jumlah kasusnya pada awal 2023 cukup tinggi, yakni 23 kasus dengan 1 di antaranya meninggal dunia.
Selain Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan, anggota satgas tersebut berasal dari tokoh masyarakat, Dinas Pekerjaan Umum serta TNI dan polisi. Namun, kata dia, pihak kecamatan memiliki kewenangan menentukan anggota satgas sesuai kebutuhan.
Menurut dia, anggota satgas itu akan dibekali dengan sejumlah pengetahuan dan kemampuan untuk mencegah zoonosis. Pokok yang menjadi hal penting yakni menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan karena tikus sebagai penyebab leptospirosis ada di mana-mana.
"Makanya kami mengharapkan petani dan peternak memakai APD, pakai lengan panjang, sarung tangan saat bekerja. Di rumah, kalau ada tikus dibersihkan," ucapnya.
Ia ingin satgas tersebut bisa segera bergerak untuk sosialisasi ke tingkat masyarakat bawah. Ia berharap kerja konkret satgas itu bisa membantu dalam menekan kasus leptospirosis.
"Satgas tak hannya berhenti dalam pembentukan saja tapi bisa memetakan di sana di setiap kecamatan yang berfungsi terjadi (penyebab kasus leptospirosis) di situ. Tikus-tikus di lokasi wisata bisa ada lepto di sana. Setelah potensi memetakan wilayah bisa membuat alur SOP, alur penanganan, koordinasinya seperti apa," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Yogyakarta: Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), membentuk satuan tugas (Satgas)
One Health di level kecamatan untuk menekan dan menanggulangi kasus leptospirosis. Upaya itu diharapkan bisa mencegah lonjakan jumlah kasus yang sampai saat ini sudah mencapai puluhan.
"Satgas ini terbentuk akhir Februari kemarin di tingkat kecamatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty, Rabu, 8 Maret 2023.
Ia menjelaskan keberadaan satgas sebetulnya sudah sejak pertengahan 2022 di tingkat kabupaten. Satgas dibentuk untuk menangani kasus penyakit yang disebabkan dari hewan atau zoonosis. Selain leptospirosis, kasus penyakit di Gunungkidul yang berasal dari hewan juga ada antraks.
"Onehealth terbentuk karena tak mungkin kasus zoonosis diatasi hanya Dinkes. Sehigga banyak
OPD di sini yang dilibatkan. OPD yang terdekat Dinas Peternakan karena hewan itu menyerang manusia," kata dia.
Ia mengatakan belum bisa mengukur efektivitas satgas tersebut dalam penanganan leptospirosis. Meskipun, pihaknya menyadari jumlah kasusnya pada awal 2023 cukup tinggi, yakni 23 kasus dengan 1 di antaranya meninggal dunia.
Selain Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan, anggota satgas tersebut berasal dari tokoh masyarakat, Dinas Pekerjaan Umum serta TNI dan polisi. Namun, kata dia, pihak kecamatan memiliki kewenangan menentukan anggota satgas sesuai kebutuhan.
Menurut dia, anggota satgas itu akan dibekali dengan sejumlah pengetahuan dan kemampuan untuk mencegah zoonosis. Pokok yang menjadi hal penting yakni menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan karena
tikus sebagai penyebab leptospirosis ada di mana-mana.
"Makanya kami mengharapkan petani dan peternak memakai APD, pakai lengan panjang, sarung tangan saat bekerja. Di rumah, kalau ada tikus dibersihkan," ucapnya.
Ia ingin satgas tersebut bisa segera bergerak untuk sosialisasi ke tingkat masyarakat bawah. Ia berharap kerja konkret satgas itu bisa membantu dalam menekan kasus leptospirosis.
"Satgas tak hannya berhenti dalam pembentukan saja tapi bisa memetakan di sana di setiap kecamatan yang berfungsi terjadi (penyebab kasus leptospirosis) di situ. Tikus-tikus di lokasi wisata bisa ada lepto di sana. Setelah potensi memetakan wilayah bisa membuat alur SOP, alur penanganan, koordinasinya seperti apa," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)