Bandung: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mencatat wilayah Gedebage, khususnya di Simpang Jalan Soekarno Hatta-Gedebage, sudah langganan banjir sejak sekitar 15 tahun lalu.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan di kawasan itu ada sekitar dua aliran sungai yang menjadi faktor penyebab banjir yakni berada di sekitar Pasar Gedebage dan Simpang Gedebage.
"Intinya secara kasat mata kalau banjir itu mulainya dari Jembatan Cipamulihan, karena airnya itu sudah lebih tinggi, meluber ke sini," ujar Didi di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 2 Maret 2023.
Guna mengatasi hal tersebut, menurutnya, Pemkot Bandung pun membuat rumah pompa hingga kolam retensi. Adapun pembangunan rumah pompa di kawasan Simpang Gedebage itu telah dilakukan sejak 2016.
Kemudian pada 2017 dibuat juga rumah pompa di kawasan perumahan yang ada di wilayah Cinambo. Hingga pada2020 Pemkot Bandung juga membangun Kolam Retensi Gedebage yang ada di Pasar Gedebage.
Namun, kata dia, masih ada satu permasalahan yang perlu diselesaikan yakni penyempitan aliran sungai di wilayah Cinambo. Saat ini, lanjutnya, penyelesaian permasalahan itu masih menunggu anggaran.
Selain itu, kata dia, Pemkot Bandung juga bakal melakukan pendalaman sungai di sekitar Gedebage guna meminimalisasi banjir kembali terjadi.
"Cipamulihan kalau sudah ditinggikan dan diperdalam, mungkin ini relatif beres," kata dia.
Sementara itu Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut genangan air di sejumlah titik di Kota Bandung akan tetap hadir apabila curah hujan cukup tinggi. Namun, kata dia, dengan adanya kolam retensi atau pompa air, genangan banjir itu bisa lenyap dalam waktu yang cepat.
Menurutnya, Pemkot Bandung telah membangun sembilan kolam retensi di berbagai lokasi. Pada tahun ini, kata dia, akan dibangun juga kolam retensi di kawasan Cibaduyut guna meminimalisasi titik banjir.
"Dengan hadirnya kolam retensi dan program lainnya untuk menyelesaikan permasalahan banjir, genangan yang biasanya berhari-hari akan surut dalam hitungan jam," ucap Yana.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Bandung: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mencatat wilayah Gedebage, khususnya di Simpang
Jalan Soekarno Hatta-Gedebage, sudah langganan banjir sejak sekitar 15 tahun lalu.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan di kawasan itu ada sekitar dua aliran sungai yang menjadi faktor penyebab banjir yakni berada di sekitar Pasar Gedebage dan Simpang Gedebage.
"Intinya secara kasat mata kalau banjir itu mulainya dari Jembatan Cipamulihan, karena airnya itu sudah lebih tinggi, meluber ke sini," ujar Didi di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 2 Maret 2023.
Guna mengatasi hal tersebut, menurutnya, Pemkot Bandung pun membuat rumah pompa hingga kolam retensi. Adapun pembangunan rumah pompa di kawasan Simpang Gedebage itu telah dilakukan sejak 2016.
Kemudian pada 2017 dibuat juga rumah pompa di kawasan perumahan yang ada di wilayah Cinambo. Hingga pada2020 Pemkot Bandung juga membangun
Kolam Retensi Gedebage yang ada di Pasar Gedebage.
Namun, kata dia, masih ada satu permasalahan yang perlu diselesaikan yakni penyempitan aliran sungai di wilayah Cinambo. Saat ini, lanjutnya, penyelesaian permasalahan itu masih menunggu anggaran.
Selain itu, kata dia, Pemkot Bandung juga bakal melakukan pendalaman sungai di sekitar Gedebage guna
meminimalisasi banjir kembali terjadi.
"Cipamulihan kalau sudah ditinggikan dan diperdalam, mungkin ini relatif beres," kata dia.
Sementara itu Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut genangan air di sejumlah titik di Kota Bandung akan tetap hadir apabila curah hujan cukup tinggi. Namun, kata dia, dengan adanya kolam retensi atau pompa air, genangan banjir itu bisa lenyap dalam waktu yang cepat.
Menurutnya, Pemkot Bandung telah membangun sembilan kolam retensi di berbagai lokasi. Pada tahun ini, kata dia,
akan dibangun juga kolam retensi di kawasan Cibaduyut guna meminimalisasi titik banjir.
"Dengan hadirnya kolam retensi dan program lainnya untuk menyelesaikan permasalahan banjir, genangan yang biasanya berhari-hari akan surut dalam hitungan jam," ucap Yana.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)