Banyumas: Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sukses mengelola sampah melalui tempat pembuangan akhir berbasis lingkungan dan edukasi (TPA BLE). Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan bakal mereplikasi cara pengelolaan sampah ini ke berbagai daerah di Indonesia.
"Saya ingin menindaklanjuti arahan Bapak Presiden (Presiden Joko Widodo) bahwa kita harus tangani secara tuntas masalah sampah," kata Siti saat meninjau TPA BLE di Desa Wlahar Wetan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu, 8 Januari 2023.
Pengelolaan sampah TPA BLE di Banyumas berada satu kompleks. Hal ini membuat pengelolaannya lebih mudah.
"Dari volume sampah, penyerapan tenaga kerja, peningkatan nilai tambah, dan lain-lain. Tapi, sebetulnya yang paling penting adalah bahwa sampahnya bisa diselesaikan," kata Siti.
Selain ke Banyumas, Siti juga melakukan kunjungan secara incognito ke Cilacap. Kunjungan ini sebagai bagian dari upaya menuntaskan masalah sampah seperti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Siti melihat peran dan inisiatif pemerintah daerah, masyarakat, hingga sektor swasta dalam mengelola sampah semakin berkembang. Sejak 2016, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus berupaya menuntaskan masalah sampah.
Peran dan inisiatif itu tampak dan terkonfirmasi positif di Cilacap dan Banyumas. Siti melihat ada kombinasi kerja leadership Pemda/Kepala Daerah; penggunaan teknologi RDF, composting dan pirolisis; kerja nyata peranserta masyarakat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM); serta orientasi kerja dunia usaha, BUMD/swasta, termasuk sebagai offtaker.
"Itulah faktor utama cara pendekatan penyelesaian yang sangat strategis. Contoh baik itu terkonfirmasi di Cilacap dan Banyumas. Berbagai daerah lain bisa mencontoh kebijakan teknis lapangan dan cara kerja Pemda Banyumas dan Pemda Cilacap yang sangat baik ini," kata Siti.
Baca: KLHK Dorong Pertumbuhan Industri Penanganan Sampah di 2023
Hingga akhir 2021, pemerintah bisa mengelola sampah sebesar 64,56 persen dari target 100 persen sampah terkelola pada 2025. Angka tersebut terdiri atas 15,62 persen kinerja pengurangan sampah nasional dari target 30 persen pada 2025. Kemudian 48,94 persen capaian kinerja penanganan sampah nasional dari target 70 persen pada 2025.
Tahun ini KLHK berupaya merampungkan target serta mengatur strategi lapangan bersama daerah. Orientasinya adalah nol limbah dan nol emisi (zero waste zero emission) pada 2030.
"KLHK terus lakukan excercise antara 2030 atau 2040 untuk zero emission, juga zero waste pada 2030," kata Siti.
Banyumas: Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sukses mengelola
sampah melalui tempat pembuangan akhir berbasis lingkungan dan edukasi (TPA BLE). Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan bakal mereplikasi cara pengelolaan sampah ini ke berbagai daerah di Indonesia.
"Saya ingin menindaklanjuti arahan Bapak Presiden (Presiden Joko Widodo) bahwa kita harus tangani secara tuntas masalah sampah," kata Siti saat meninjau TPA BLE di Desa Wlahar Wetan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu, 8 Januari 2023.
Pengelolaan sampah TPA BLE di Banyumas berada satu kompleks. Hal ini membuat pengelolaannya lebih mudah.
"Dari volume sampah, penyerapan tenaga kerja, peningkatan nilai tambah, dan lain-lain. Tapi, sebetulnya yang paling penting adalah bahwa sampahnya bisa diselesaikan," kata Siti.
Selain ke Banyumas, Siti juga melakukan kunjungan secara incognito ke Cilacap. Kunjungan ini sebagai bagian dari upaya menuntaskan masalah sampah seperti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Siti melihat peran dan inisiatif pemerintah daerah, masyarakat, hingga sektor swasta dalam mengelola sampah semakin berkembang. Sejak 2016, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus berupaya menuntaskan masalah sampah.
Peran dan inisiatif itu tampak dan terkonfirmasi positif di Cilacap dan Banyumas. Siti melihat ada kombinasi kerja
leadership Pemda/Kepala Daerah; penggunaan teknologi RDF, composting dan pirolisis; kerja nyata peranserta masyarakat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM); serta orientasi kerja dunia usaha, BUMD/swasta, termasuk sebagai
offtaker.
"Itulah faktor utama cara pendekatan penyelesaian yang sangat strategis. Contoh baik itu terkonfirmasi di Cilacap dan Banyumas. Berbagai daerah lain bisa mencontoh kebijakan teknis lapangan dan cara kerja Pemda Banyumas dan Pemda Cilacap yang sangat baik ini," kata Siti.
Baca:
KLHK Dorong Pertumbuhan Industri Penanganan Sampah di 2023
Hingga akhir 2021, pemerintah bisa mengelola sampah sebesar 64,56 persen dari target 100 persen sampah terkelola pada 2025. Angka tersebut terdiri atas 15,62 persen kinerja pengurangan sampah nasional dari target 30 persen pada 2025. Kemudian 48,94 persen capaian kinerja penanganan sampah nasional dari target 70 persen pada 2025.
Tahun ini KLHK berupaya merampungkan target serta mengatur strategi lapangan bersama daerah. Orientasinya adalah nol limbah dan nol emisi (zero waste zero emission) pada 2030.
"KLHK terus lakukan
excercise antara 2030 atau 2040 untuk
zero emission, juga
zero waste pada 2030," kata Siti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)