Semarang: Angka penularan covid-19 di Jawa Tengah kembali meningkat di sejumlah daerah. Di Banyumas muncul klaster sekolah setelah ditemukan 25 siswa di sekolah AL-Irsyad dinyatakan positif terpapar covid-19.
Sementara di Kabupaten Tegal, ditemukan 5 orang dinyatakan positif covid-19. Sepuluh hari kemudian jumlah positif covid-19 bertambah lagi 11 kasus.
Di Solo, setelah dilakukan tracing terhadap 225 orang, ditemukan 21 kasus covid-19 dari siswa SMA dan warga setempat. Di Jepara sebanyak 19 warga sudah masuk ke tempat isolasi terpusat akibat positif covid-19.
Melihat tren penularan covid-19 yang kembali meningkat di sejumlah daerah, Kepolisian Daerah Jawa Tengah segera melakukan langkah antisipatif, termasuk langkah kontijensi.
"Jangan terulang kejadian bulan Juni (tahun lalu). Sarana tidak siap, ada yang diinfus di tenda dan di lorong (rumah sakit)," kata Kepala Polda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi, Senin, 31 Januari 2022.
Baca: 19 Santri di Jepara Terpapar Covid-19
Angka penularan covid-19 di Jawa Tengah saat ini belum diketahui secara pasti apakah akibat varian Omicron atau bukan. Meski begitu Luthfi memerintahkan jajarannya kembali mengaktifkan lagi pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di Jateng.
"Bhabinkamtibmas dan Babinsa kontrol, catat dan laporkan kasus positif di wilayahnya. Tandai rumah warga yang terkonfirmasi positif. Beri stiker isoman. Beri perhatian khusus pada warga yang Terkonfirmasi positif, arahkan untuk dirawat ke isoter. Tracking dan tracing harus terus berjalan. Mumpung angkanya masih kecil, masih bisa dikendalikan," jelas Luthfi.
Luthfi berujar penanganan covid-19 di Jawa Tengah harus berbasis pendekatan humanis dan agar tidak mengganggu perekonomian masyarakat yang saat ini mulai tumbuh.
"Penanganan covid yang dilakukan harus mengedepankan upaya Preventif dan preemptif. Tidak boleh mengganggu perekonomian masyarakat yang saat ini sudah membaik" ungkap Luthfi.
Semarang: Angka penularan
covid-19 di Jawa Tengah kembali meningkat di sejumlah daerah. Di Banyumas muncul klaster sekolah setelah ditemukan 25 siswa di sekolah AL-Irsyad dinyatakan positif terpapar covid-19.
Sementara di Kabupaten Tegal, ditemukan 5 orang dinyatakan positif covid-19. Sepuluh hari kemudian jumlah positif covid-19 bertambah lagi 11 kasus.
Di Solo, setelah dilakukan tracing terhadap 225 orang, ditemukan 21 kasus covid-19 dari siswa SMA dan warga setempat. Di Jepara sebanyak 19 warga sudah masuk ke tempat isolasi terpusat akibat positif covid-19.
Melihat tren penularan covid-19 yang kembali meningkat di sejumlah daerah, Kepolisian Daerah Jawa Tengah segera melakukan langkah antisipatif, termasuk langkah kontijensi.
"Jangan terulang kejadian bulan Juni (tahun lalu). Sarana tidak siap, ada yang diinfus di tenda dan di lorong (rumah sakit)," kata Kepala Polda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi, Senin, 31 Januari 2022.
Baca:
19 Santri di Jepara Terpapar Covid-19
Angka penularan covid-19 di Jawa Tengah saat ini belum diketahui secara pasti apakah akibat varian Omicron atau bukan. Meski begitu Luthfi memerintahkan jajarannya kembali mengaktifkan lagi pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di Jateng.
"Bhabinkamtibmas dan Babinsa kontrol, catat dan laporkan kasus positif di wilayahnya. Tandai rumah warga yang terkonfirmasi positif. Beri stiker isoman. Beri perhatian khusus pada warga yang Terkonfirmasi positif, arahkan untuk dirawat ke isoter. Tracking dan tracing harus terus berjalan. Mumpung angkanya masih kecil, masih bisa dikendalikan," jelas Luthfi.
Luthfi berujar penanganan covid-19 di Jawa Tengah harus berbasis pendekatan humanis dan agar tidak mengganggu perekonomian masyarakat yang saat ini mulai tumbuh.
"Penanganan covid yang dilakukan harus mengedepankan upaya Preventif dan preemptif. Tidak boleh mengganggu perekonomian masyarakat yang saat ini sudah membaik" ungkap Luthfi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)