Manado: Tim SAR gabungan berhasil membuka akses masuk ke dalam lubang tambang ilegal yang longsor, di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara. Akses yang dibuka tersebut merupakan tempat yang diduga terdapat banyak korban berkumpul.
"Dari lubang ini, sejak pukul 05.00 Wita, kita buka akses evakuasi korban yang diduga banyak berkumpul di situ," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Budi Purnama, di lokasi evakuasi, Minggu, 3 Maret 2019.
Tim sulit membuka akses evakuasi menyulitkan tim meski menerjunkan alat berat. Hal ini disebabkan kuatnya beban material yang ada di lubang tersebut dan medan yang tidak memungkinkan alat berat berukuran besar masuk ke lokasi.
"Eskavator yang digunakan 20 ton, sementara kalau diganti 40 ton terlalu besar dan tidak memungkinkan masuk ke lokasi," jelasnya.
Baca: Kendala Evakuasi Penambang yang Tertimbun Tambang Bolmong
Tim teknis yang paham dengan kondisi batuan dan struktur tanah di lokasi tengah melakukan penilaian guna melanjutkan evakuasi korban.
Tim SAR gabungan membagi dua tim yang bekerja secara bergantian setiap enam jam sekali. Pembukaan akses pertama ini pun sudah sejak pukul 16.00 Wita, Sabtu, 2 Maret 2019 hingga pukul 04.00 Wita, Minggu, 3 Maret 2019.
Alat berat dikerahkan untuk mengeruk sisi lain dari jalur pintu masuk utama yang tertutup longsor dan menimbun para korban pada Selasa, 26, Februari 2019.
Baca: Korban Jiwa Longsor Tambang Liar Bolmong Bertambah
Manado: Tim SAR gabungan berhasil membuka akses masuk ke dalam lubang tambang ilegal yang longsor, di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara. Akses yang dibuka tersebut merupakan tempat yang diduga terdapat banyak korban berkumpul.
"Dari lubang ini, sejak pukul 05.00 Wita, kita buka akses evakuasi korban yang diduga banyak berkumpul di situ," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Budi Purnama, di lokasi evakuasi, Minggu, 3 Maret 2019.
Tim sulit membuka akses evakuasi menyulitkan tim meski menerjunkan alat berat. Hal ini disebabkan kuatnya beban material yang ada di lubang tersebut dan medan yang tidak memungkinkan alat berat berukuran besar masuk ke lokasi.
"Eskavator yang digunakan 20 ton, sementara kalau diganti 40 ton terlalu besar dan tidak memungkinkan masuk ke lokasi," jelasnya.
Baca:
Kendala Evakuasi Penambang yang Tertimbun Tambang Bolmong
Tim teknis yang paham dengan kondisi batuan dan struktur tanah di lokasi tengah melakukan penilaian guna melanjutkan evakuasi korban.
Tim SAR gabungan membagi dua tim yang bekerja secara bergantian setiap enam jam sekali. Pembukaan akses pertama ini pun sudah sejak pukul 16.00 Wita, Sabtu, 2 Maret 2019 hingga pukul 04.00 Wita, Minggu, 3 Maret 2019.
Alat berat dikerahkan untuk mengeruk sisi lain dari jalur pintu masuk utama yang tertutup longsor dan menimbun para korban pada Selasa, 26, Februari 2019.
Baca:
Korban Jiwa Longsor Tambang Liar Bolmong Bertambah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)