Yogyakarta: Warga kini tak bisa asal masuk kawasan Alun-alun Utara Yogyakarta, lantaran area tersebut kini dipasang pagar. Masyarakat yang ingin mengakses area dalam Alun-alun Utara harus izin ke Kraton Yogyakarta.
"Kalau halaman rumah (dalam) ada izin kan ya boleh. Tentunya (izin) ke Kraton," ujar Kepala Dinas Kebudayaan DIY Aris Eko Nugroho dihubungi, Jumat, 17 Juli 2020.
Dia menerangkan, proses pemagaran Alun-alun Utara yang memakan dana keistimewaan Rp2,3 miliar itu dimulai awal Juni 2020, telah mencapai 90 persen. Pagar telah terpasang dan dalam proses pengecatan.
Baca: Pemerintah DIY Bangun Alun-Alun Saat Pandemi
Dia mengatakan, ada tiga pintu masuk yakni sisi utara, barat, dan selatan. Pintu sisi selatan langsung berhadapat dengan Kraton Yogyakarta.
"Selain pagar, belum tahu apakah lapangan jadi pasir. Nanti rumput atau apa belum tahu. Tapi kalau nama pasirnya malelo," ujarnya.
Ia mengeklaim, tahap proses pembangunan tetap dilakukan, termasuk antara Kraton Yogyakarta dengan Dinas Kebudayaan DIY. Aris mengungkap proses lelang dilakukan pihak Kraton. Namun dia tak merinci alasan pihak Kraton bisa mengadakan lelang, meskipun bukan lembaga publik.
"Prosesnya sama, seperti lelang biasa. Ada pedoman pengadaan itu ada aturan regulasi di sana. Penyelenggara lelangnya Kraton," ungkapnya.
Pihaknya memperkirakan proses pembangunan akan selesai akhir Juli. Dia menuturkan, pagar sudah berdiri mengitari kawasan Alun-alun Utara.
"Sudah hampir selesai proses pembangunannya," jelasnya.
Yogyakarta: Warga kini tak bisa asal masuk kawasan Alun-alun Utara Yogyakarta, lantaran area tersebut kini dipasang pagar. Masyarakat yang ingin mengakses area dalam Alun-alun Utara harus izin ke Kraton Yogyakarta.
"Kalau halaman rumah (dalam) ada izin kan ya boleh. Tentunya (izin) ke Kraton," ujar Kepala Dinas Kebudayaan DIY Aris Eko Nugroho dihubungi, Jumat, 17 Juli 2020.
Dia menerangkan, proses pemagaran Alun-alun Utara yang memakan dana keistimewaan Rp2,3 miliar itu dimulai awal Juni 2020, telah mencapai 90 persen. Pagar telah terpasang dan dalam proses pengecatan.
Baca: Pemerintah DIY Bangun Alun-Alun Saat Pandemi
Dia mengatakan, ada tiga pintu masuk yakni sisi utara, barat, dan selatan. Pintu sisi selatan langsung berhadapat dengan Kraton Yogyakarta.
"Selain pagar, belum tahu apakah lapangan jadi pasir. Nanti rumput atau apa belum tahu. Tapi kalau nama pasirnya malelo," ujarnya.
Ia mengeklaim, tahap proses pembangunan tetap dilakukan, termasuk antara Kraton Yogyakarta dengan Dinas Kebudayaan DIY. Aris mengungkap proses lelang dilakukan pihak Kraton. Namun dia tak merinci alasan pihak Kraton bisa mengadakan lelang, meskipun bukan lembaga publik.
"Prosesnya sama, seperti lelang biasa. Ada pedoman pengadaan itu ada aturan regulasi di sana. Penyelenggara lelangnya Kraton," ungkapnya.
Pihaknya memperkirakan proses pembangunan akan selesai akhir Juli. Dia menuturkan, pagar sudah berdiri mengitari kawasan Alun-alun Utara.
"Sudah hampir selesai proses pembangunannya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)