Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menganggarkan Rp2,3 miliar untuk pembangunan kawasan alun-alun utara. Pembangunan tetap dilakukan meski di tengah pandemi covid-19 dengan target rampung bulan depan.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Aris Eko Nugroho, mengatakan anggaran diambil dari pos Dana Keistimewaan (Danais).
"Target selesai (pembangunan) itu akhir Juli. Semoga akhir Juli sudah bisa selesai, harapannya. Dimulai sejak Minggu kemarin," kata Aris saat dihubungi, Selasa, 9 Juni 2020.
Baca: Belum Ada Antrean Panjang di Stasiun Depok
Aris menjelaskan konsep pembangunan itu berupa pagar yang akan mengelilingi alun-alun utara. Menurut dia bentuk pagar itu seperti yang ada di area Pagelaran Keraton Yogyakarta.
"Pagar berbahan besi, motif pacak suji. Warna disamakan dengan warna pagar pacak suji pagelaran atau warna hijau pareanom," jelas Aris.
Aris menyebut kajian pembangunan pagar alun-alun mendasarkan jejanturan pewayangan dari buku Serat Tuntunan Padalangan yang ditulis M.Ng. Nojowirongko a.l Amotjendono pada 1948. Menurut dia di dalam buku menjelaskan di alun-alun utara dulunya terdapat pagar pacak suji.
"Kita dalam rangka mengembalikan itu, termasuk penanda keistimewaan Yogyakarta," ungkapnya.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan pembangunan alun-alun utara yang berada di depan Keraton Yogyakarta itu untuk mengembalikan nuansa tempo dulu.
"Tidak hanya alun-alun utara, tembok mau masuk Rotowijayan, Yudhanegaran mau ke utara ke kantor pos itu dulu ada pintu gerbang semua," kata Sultan.
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menganggarkan Rp2,3 miliar untuk pembangunan kawasan alun-alun utara. Pembangunan tetap dilakukan meski di tengah pandemi covid-19 dengan target rampung bulan depan.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Aris Eko Nugroho, mengatakan anggaran diambil dari pos Dana Keistimewaan (Danais).
"Target selesai (pembangunan) itu akhir Juli. Semoga akhir Juli sudah bisa selesai, harapannya. Dimulai sejak Minggu kemarin," kata Aris saat dihubungi, Selasa, 9 Juni 2020.
Baca:
Belum Ada Antrean Panjang di Stasiun Depok
Aris menjelaskan konsep pembangunan itu berupa pagar yang akan mengelilingi alun-alun utara. Menurut dia bentuk pagar itu seperti yang ada di area Pagelaran Keraton Yogyakarta.
"Pagar berbahan besi, motif pacak suji. Warna disamakan dengan warna pagar pacak suji pagelaran atau warna hijau pareanom," jelas Aris.
Aris menyebut kajian pembangunan pagar alun-alun mendasarkan jejanturan pewayangan dari buku Serat Tuntunan Padalangan yang ditulis M.Ng. Nojowirongko a.l Amotjendono pada 1948. Menurut dia di dalam buku menjelaskan di alun-alun utara dulunya terdapat pagar pacak suji.
"Kita dalam rangka mengembalikan itu, termasuk penanda keistimewaan Yogyakarta," ungkapnya.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan pembangunan alun-alun utara yang berada di depan Keraton Yogyakarta itu untuk mengembalikan nuansa tempo dulu.
"Tidak hanya alun-alun utara, tembok mau masuk Rotowijayan, Yudhanegaran mau ke utara ke kantor pos itu dulu ada pintu gerbang semua," kata Sultan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)