Banda Aceh: Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Aceh, Azharuddin, meminta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, untuk membantu pembangunan rumah sakit lapangan di Aceh. Lantaran jumlah pasien covid-19 telah melebihi daya tampung rumah sakit rujukan.
"Saat ini RSUDZA merawat pasien positif covid-19 dengan gejala ringan maupun berat. Sementara fasilitas RICU yang dimiliki rumah sakit hanya berjumlah 6 ruangan. Kami melihat ini amat sangat tidak cukup," kata Azharuddin, saat rapat koordinasi penanganan covid-19, di Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Minggu, 27 September 2020.
Dia mengaku, pihaknya telah merenovasi sejumlah ruangan di gedung lama RSUDZA. Ruang tersebut kemudian dimanfaatkan untuk tempat isolasi pasien positif dengan gejala ringan maupun berat yang dirujuk dari kabupaten/kota.
Baca: Aceh Butuh Tambahan Ruang Isolasi
"Ada begitu banyak pasien yang tidak bisa mendapatkan tempat isolasi untuk menjalani perawatan di rumah sakit. Sehingga harus melakukan isolasi secara mandiri," ucapnya.
Dia menerangkan, kebutuhan rumah sakit lapangan untuk merawat pasien dengan gejala sedang dan berat sangat dibutuhkan. Karena ruang Respiratory Intensive Care Unit (RICU) RSUDZA sangat standar.
"Kita tidak mengharapkan berapa lama pandemi ini, tapi dengan melihat angka kasus hari ini akan ada kecendrungan terus meningkat," ungkapnya.
Azharuddin berharap pembangunan rumah sakit lapangan segera terealisasi. Lantaran, rumah sakit lapangan dapat memenuhi 200 tempat tidur untuk menampung pasien covid-19.
Banda Aceh: Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Aceh, Azharuddin, meminta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, untuk membantu pembangunan rumah sakit lapangan di Aceh. Lantaran jumlah pasien
covid-19 telah melebihi daya tampung rumah sakit rujukan.
"Saat ini RSUDZA merawat pasien positif covid-19 dengan gejala ringan maupun berat. Sementara fasilitas RICU yang dimiliki rumah sakit hanya berjumlah 6 ruangan. Kami melihat ini amat sangat tidak cukup," kata Azharuddin, saat rapat koordinasi penanganan covid-19, di Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Minggu, 27 September 2020.
Dia mengaku, pihaknya telah merenovasi sejumlah ruangan di gedung lama RSUDZA. Ruang tersebut kemudian dimanfaatkan untuk tempat isolasi pasien positif dengan gejala ringan maupun berat yang dirujuk dari kabupaten/kota.
Baca: Aceh Butuh Tambahan Ruang Isolasi
