Warga Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dievakuasi menggunakan perahu dari rumahnya yang digenangi banjir luapan Sungai Kahayan, Rabu (13/3/2024) (ANTARA/HO-BPBD Palangka Raya)
Warga Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dievakuasi menggunakan perahu dari rumahnya yang digenangi banjir luapan Sungai Kahayan, Rabu (13/3/2024) (ANTARA/HO-BPBD Palangka Raya)

4 Korban Tenggelam Bencana Banjir di Palangkaraya Ditemukan Meninggal

Antara • 15 Maret 2024 07:43
Palangkaraya: Sebanyak empat dari lima warga Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng), yang hilang tenggelam terseret arus deras banjir luapan Sungai Kahayan dilaporkan meninggal dunia.
 
“Empat korban meninggal itu terdiri atas tiga dewasa dan satu anak-anak,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam laporannya yang diterima di Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024
 
Menurut dia, sejauh ini dilaporkan ada empat jasad yang ditemukan. Sementara tim SAR gabungan Palangkaraya masih melakukan pencarian satu korban tenggelam lainnya yang diketahui merupakan anak-anak.

Meskipun dalam laporannya tidak menyebutkan secara detail terkait identitas, kapan evakuasi dan di mana jasad ditemukan, Abdul menyebutkan informasi yang diterima bahwa korban hilang tenggelam terseret arus deras banjir yang berlangsung sejak tiga pekan lalu akibat luapan Sungai Kahayan.
 
Baca: 5 Warga Tenggelam saat Banjir Kota Palangkaraya

Menurut dia, hujan intensitas deras dengan durasi cukup lama menyebabkan sungai meluap dan membanjiri Kota Palangka Raya. Bahkan, hingga saat ini luapan air sungai tersebut masih menggenangi sebanyak 16 kelurahan di Palangkaraya yang mayoritas berada di bantaran aliran Sungai Kahayan.
 
Data terbaru yang dihimpun pada Kamis (14 Maret) petang dari tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palangkaraya mencatat total ada sebanyak 23.310 jiwa yang terdampak banjir tersebut, 644 jiwa di antaranya terpaksa mengungsi ke tempat pengungsian di tujuh lokasi berbeda.
 
“Pengungsi ini ketika malam hari dan saat waktu makan kembali ke tempat pengungsian, namun pada pagi hari mereka kembali ke rumah masing-masing dan mulai bekerja,” ujarnya.
 
Abdul menegaskan pemerintah melalui BPBD Palangkaraya juga memastikan pasokan makanan untuk para warga terdampak banjir dan petugas gabungan terpenuhi tiga kali sehari (pagi, siang, dan malam) melalui pendirian tiga dapur umum sampai kondisi benar-benar kondusif dan warga kembali ke rumah sepenuhnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan