Kondisi banjir di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Dokumentasi/ istimewa
Kondisi banjir di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Dokumentasi/ istimewa

5 Warga Tenggelam saat Banjir Kota Palangkaraya

Deny Irwanto • 15 Maret 2024 02:03
Palangkaraya: Banjir yang terjadi di wilayah Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyebabkan lima warga tenggelam. Keempat warga ditemukan dalam kondisi meninggal, sedangkan satu orang lainnya hingga kini masih dalam pencarian oleh tim gabungan.
 
Manajer Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Balap Sipet, melaporkan peristiwa tenggelamnya kelima korban ini terjadi pada rentang waktu dan lokasi yang berbeda.
 
"Sampai hari ini ada lima warga tenggelam. Empat warga sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan satu orang masih dalam pencarian oleh tim gabungan di Sungai Kahayan,” kata Balap dalam keterangan pers, Kamis, 14 Maret 2024.
 
Baca: 13.102 Warga Kudus Terdampak Banjir
 
Dia menjelaskan di antara kelima korban tersebut, dua di antaranya adalah anak-anak yang diduga tenggelam ketika bermain air pada saat air pasang. Bahkan satu korban yang masih dalam pencarian ini adalah satu dari sepuluh anak yang tenggelam saat bermain air. Sembilan anak berhasil diselamatkan, namun satu anak dinyatakan hilang diduga hanyut di Sungai Kahayan.

"Satu yang masih dalam pencarian ini sebenarnya dari 10 anak yang sedang bermain air saat pasang. Sembilan ditemukan namun yang satu ini diduga hanyut dan sekarang dalam pencarian," jelas Balap.
 
Bencana banjir yang terjadi di Kota Palangkaraya menurut keterangan Balap sudah terjadi sejak tiga minggu yang lalu. Dua kelurahan Sebaru dan Banturung menjadi wilayah yang pertama kali terdampak banjir akibat cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang.
 
Kelurahan Sebaru dan Banturung terendam banjir selama hampir dua minggu lamanya. Namun kondisi sekarang ini sudah terpantau surut. Lokasi kedua kelurahan ini juga berada di dataran yang lebih tinggi.
 
"Ada dua kelurahan Sebaru dan Banturung yang mengalami penurunan tinggi muka air. Kelurahan ini ada di dataran tinggi, sehingga genangan sudah berangsur surut. Hampir dua minggu terendam dan saat ini sudah surut total,” ungkap Balap.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan