Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Metro TV/Reno Reksa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Metro TV/Reno Reksa

Pemprov Jatim Siapkan Lahan 3,6 Hektare Relokasi Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Pacitan

Amaluddin • 31 Oktober 2022 20:00
Surabaya: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyiapkan lahan seluas 3,6 hektare untuk relokasi korban terdampak bencana tanah bergerak di Kabupaten Pacitan. Lahan itu disiapkan untuk 36 Kepala Keluarga (KK) dari akumulasi dampak bencana di Desa Sukorejo, Ketanggung dan Karangmulyo di Kecamatan Sudimoro.
 
"Saya sudah meninjau lokasi lahan relokasi itu, untuk warga Desa Sukorejo, Kecamatan Sudimoro, Pacitan," kata Khofifah, Senin, 31 Oktober 2022.
 
Selain menyiapkan lahan, Khofifah mengaku pihaknya bakal mengalokasikan anggaran dana belanja tidak terduga sebesar Rp50 juta untuk setiap satu unit rumah. Kata dia, anggaran serupa juga telah dialokasikan Pemprov Jatim untuk relokasi warga terdampak bencana di Kabupaten Trenggalek dan Blitar.

"Jika mungkin Pemkab atau masyarakat memberi kelengkapan, maka akan sangat baik untuk membantu masyarakat," ujarnya.
 
Baca: BNPB Pasang Pendeteksi Longsor di Desa Kertaangsana Sukabumi

Khofifah mengatakan, Pemprov bersama Pemkab Pacitan berupaya menyiapkan langkah terbaik, yaitu berupa relokasi, bagi warga terdampak. Namun, langkah tersebut bisa berjalan lancar jika masyarakat setuju untuk dilakukan relokasi.
 
Dia menegaskan salah satu opsi yang bisa dilakukan agar masyarakat lebih aman dan terhindar dari kejadian yang sama, adalah dengan merelokasi warga yang terdampak jika mereka bersedia.
 
"Salah satu solusi untuk bisa memberikan hunian yang aman yaitu lewat hunian tetap, asal masyarakatnya setuju. Lahannya ada dan bisa disiapkan untuk bangunan hunian tetap," katanya.
 
Khofifah mengimbau semua pihak untuk melakukan upaya mitigasi dan mengaktifkan kembali satgas penanggulangan bencana di tiap kabupaten/kota, kecamatan bahkan desa dan kelurahan. Tujuannya untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang diprediksi akan berlangsung hingga awal tahun depan.
 
"Mitigasi ini penting sebagai upaya penanggulangan bencana, demi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Apalagi cuaca esktrem ini berpotensi terjadi di wilayah Jatim hingga awal tahun," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan