Sampang: Lima remaja inisial S, F, SY, D dan F warga Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, ditangkap anggota Polsek Bantyuates. Pasalnya, para remaja itu melakukan salat dengan mengangkat kaki ke atas saat posisi sujud.
Kapolsek Banyuates AKP Dodi Pratama mengatakan, pihaknya menangkap lima remaja itu dengan bergerak senyap bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat. Mereka yang ditangkap kemudian meminta maaf kepada publik.
"Kelima remaja tersebut membuat permintaan maaf secara tertulis yang disaksikan kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat tak terkecuali para orang tua," terang Dodi, Selasa, 27 April 2021.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak mempermainkan salat. Sebab, kasus serupa bisa digiring ke ranah hukum.
Baca: Paul Zhang Disebut Sengaja Menciptakan Konflik
Tetapi, atas kebijaksanaan para tokoh, pelaku hanya diminta untuk meminta maaf kepada publik. Mereka diminta untuk tidak mengulangi perbuatanya.
"Karena sesepuh kita MUI tidak menempuh jalur hukum maka kita patuhi," jelasnya.
Sebelumnya, aksi lima remaja tersebut dilakukan di dalam musala dan diabadikan dengan kamerea ponsel dengan durasi 13 detik. Dalam adegan tampak seperti melaksanakan salat berjamaah, satu berada di depan dan tiga di belakang.
Namun saat sujud, sang imam kakinya langsung dinaikkan ke atas, seakan melakukan tari freestyle dan diikuti beberapa remaja di belakang. Aksi mereka yang direkam melalui ponsel itu, kemudian tersebar. Video yang diunggah viral setelah dihujat warganet.
Sampang: Lima remaja inisial S, F, SY, D dan F warga Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, ditangkap anggota Polsek Bantyuates. Pasalnya, para remaja itu melakukan
salat dengan mengangkat kaki ke atas saat posisi sujud.
Kapolsek Banyuates AKP Dodi Pratama mengatakan, pihaknya menangkap lima remaja itu dengan bergerak senyap bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat. Mereka yang ditangkap kemudian meminta maaf kepada publik.
"Kelima remaja tersebut membuat permintaan maaf secara tertulis yang disaksikan kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat tak terkecuali para orang tua," terang Dodi, Selasa, 27 April 2021.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak mempermainkan salat. Sebab, kasus serupa bisa digiring ke ranah hukum.
Baca: Paul Zhang Disebut Sengaja Menciptakan Konflik
Tetapi, atas kebijaksanaan para tokoh, pelaku hanya diminta untuk meminta maaf kepada publik. Mereka diminta untuk tidak mengulangi perbuatanya.
"Karena sesepuh kita MUI tidak menempuh jalur hukum maka kita patuhi," jelasnya.
Sebelumnya, aksi lima remaja tersebut dilakukan di dalam musala dan diabadikan dengan kamerea ponsel dengan durasi 13 detik. Dalam adegan tampak seperti melaksanakan salat berjamaah, satu berada di depan dan tiga di belakang.
Namun saat sujud, sang imam kakinya langsung dinaikkan ke atas, seakan melakukan tari
freestyle dan diikuti beberapa remaja di belakang. Aksi mereka yang direkam melalui ponsel itu, kemudian tersebar. Video yang diunggah viral setelah dihujat warganet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)