Sidoarjo: Polisi menggerebek dua lokasi yang kerap dijadikan aksi balapan liar di Sidoarjo, Jawa Timur. Hasilnya, ratusan remaja diamankan di dua lokasi yakni kawasan Raya Porong dan Jenggolo Sidoarjo.
Dua lokasi itu kerap dijadikan arena balap liar dan meresahkan masyarakat. Para remaja sengaja memenuhi jalan raya sembari menyaksikan para joki beradu kecepatan.
Aksi semacam ini tak sedikit memakan korban. Sebab sarana yang digunakan para joki jauh dari standar kendaraan.
"Ada sekitar 100-an motor beserta pemiliknya berhasil diamankan di dua lokasi. Yakni Porong dan Jenggolo," ujar Wakapolresta Sidoarjo, AKBP Deny Agung Andriana, Sabtu, 26 Desember 2020.
Baca juga: Refleksi 16 Tahun Tsunami Aceh Digelar Sesuai Protkes Covid-19
Menurutnya, aksi balap liar sering dilakukan kalangan remaja pada malam hari. Petugas yang menerima informasi kemudian melakukan penyisiran.
"Baik itu joki, pemilik motor, dan mereka yang melakukan taruhan semua kami bawa ke mako Polresta Sidoarjo beserta barang bukti motornya," jelas dia.
Di kantor polisi, mereka diminta mengisi identitas termasuk menunjukkan surat-surat kendaraan. Bagi kendaraan yang dinilai tidak sesuai standar, polisi meminta mereka mengembalikan seperti semula.
"Sepeda motor yang tidak sesuai standar, kami minta dikembalikan seperti semula. Termasuk knalpot brong yang mereka gunakan," tambahnya.
Selain diperiksa secara administrasi, para remaja ini juga dilakukan rapid test dan tes urine.
"Tidak ada alasan untuk kumpul-kumpul. Makanya kami minta nanti semuanya dirapid test untuk mengantisipasi adanya penyebaran covid-19," tegasnya.
Kemudian, mereka juga akan dilakukan tes urine untuk mengetahui apakah ada keterlibatan atau penyalahgunaan narkotika. Polisi juga akan memanggil para orang tua agar bisa dilakukan pembinaan.
"Razia seperti ini akan terus digencarkan, terlebih menjelang tahun baru 2021. Sehingga melalui kegiatan seperti ini bisa memberikan rasa aman, dan nyaman kepasa masyarakat," jelas dia.
Selain diperiksa secara administrasi, para remaja ini juga dilakukan rapid test dan tes urine.
"Tidak ada alasan untuk kumpul-kumpul. Makanya kami minta nanti semuanya dirapid test untuk mengantisipasi adanya penyebaran covid-19," tegasnya.
Kemudian, mereka juga akan dilakukan tes urine untuk mengetahui apakah ada keterlibatan atau penyalahgunaan narkotika. Polisi juga akan memanggil para orang tua agar bisa dilakukan pembinaan.
"Razia seperti ini akan terus digencarkan, terlebih menjelang tahun baru 2021. Sehingga melalui kegiatan seperti ini bisa memberikan rasa aman, dan nyaman kepasa masyarakat," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)