Petugas pemuktahiran data pemilih di Kabupaten Mukomuko memasang tanda di rumah warga, Kamis, 23 Februari 2023. Antara/HO-Istimewa
Petugas pemuktahiran data pemilih di Kabupaten Mukomuko memasang tanda di rumah warga, Kamis, 23 Februari 2023. Antara/HO-Istimewa

Coklit Data Pemilih Pemilu 2024 di Mukomuko Sudah 75%

Antara • 23 Februari 2023 16:34
Mukomuko: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menyatakan proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih yang dilaksanakan petugas pemuktahiran data pemilih Pemilu 2024 sudah mencapai 75 persen dari 137.728 pemilih.
 
"Proses coklit data pemilih Pemilu 2204 di daerah ini sejak beberapa hari lalu sudah mencapai 75 persen," kata Komisioner KPU Kabupaten Mukomuko, Misbahul Amri, di Mukomuko, Kamis, 23 Februari 2023.
 
Baca: KPU Jamin Kerahasiaan Data Warga saat Coklit

Dia mengatakan sebanyak 586 petugas pemuktahiran data pemilih (pantarlih) akan melakukan coklit sebanyak 137.728 pemilih.
 
Menurutnya data pemilih yang digunakan saat coklit hasil sinkronisasi Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4 ) dan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 yang dilakukan KPU RI.
 
"Kalau melihat dari DPT Pemilu 2019, maka jumlah pemilih di daerah ini pada Pemilu 2024 bertambah sebanyak 11 ribu hingga 12 ribu orang," jelasnya.
 
Menurutnya proses coklit data pemilih Pemilu 2024 di daerah ini lebih cepat dari jadwal yang ditentukan karena pantarlih menggunakan aplikasi sehingga mereka tidak perlu mencatat lagi.
 
Ia menyebutkan jadwal proses coklit data pemilih Pemilu 2024 di daerah ini dimulai tanggal 12 Februari sampai 14 Maret 2023.
 
Selain itu, menurut dia berdasarkan hasil coklit data pemilih Pemilu 2024 mayoritas sudah sesuai karena data yang digunakan merupakan hasil sinkronisasi Kemendagri sehingga data lebih bersih.
 
Untuk itu, ia menargetkan proses coklit data pemilih Pemilu 2024 di daerah ini bisa diselesaikan pada akhir bulan Februari 2023.
 
"Kalau saya yakin mungkin akhir Februari 2023 selesai semua, hanya tiga kecamatan progresnya di bawah 60 persen, sedangkan yang lain mencapai 80 persen," ungkap Amri.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan