Kapolres Bantul, AKBP Ihsan. Medcom.id/Ahmad Mustaqim
Kapolres Bantul, AKBP Ihsan. Medcom.id/Ahmad Mustaqim

Pengasuh Pesantren di Bantul Diserang OTK Diduga Oknum Ormas

Ahmad Mustaqim • 22 Maret 2023 15:52
Yogyakarta: Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatul Fatihah Kecamatak Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), KH Muhammad Fuad Riyadi atau Gus Fuad Pleret diserang orang tak dikenal diduga oknum organisasi masyarakat (ormas). Peristiwa itu viral di media sosial dalam sebuah video berdurasi sekitar 2 menit. 
 
Video tersebut berisi sejumlah orang sedang berdiskusi dengan Gus Fuad. Keterangan di dalam video itu menyebut anggota ormas berniat meminta klarifikasi atas sebuah konten yang diperankan Gus Fuad. 
 
Di tengah jalannya diskusi, salah seorang bangkit dari posisi duduk dan menunjukkan ekspresi emosi. Kemudian, ada sejumlah video yang menampilkan terjadinya ketegangan dan ada peleraian dalam perkelahian itu. 

Kapolres Bantul, AKBP Ihsan mengatakan keributan di Ponpes Roudlatul Fatihah saat momen diskusi dengan jajaran pemerintah tingkat kabupaten, camat, desa, hingga TNI dan Polri pada Senin, 20 Maret 2023. Ihsan mengatakan diskusi itu sedianya membahas klarifikasi soal konten video. 
 
"Diskusinya mengenai adanya video yang viral yang banyak disorot oleh beberapa ormas," kata Ihsan pada Rabu, 22 Maret 2023. 
 
Baca juga: Pulang dari Masjid, Kakek di Inggris Dibakar Orang Tak Dikenal

Ihsan mengatakan ada sekitar lima anggota ormas yang hadir dalam diskusi itu. Menurut dia, saat itu ada kesalahpahaman hingga terjadi perkelahian. 
 
"Tapi tidak (ada tindakan pemukulan). Berdiri spontan, kemudian reflek santri-santri yang lain di situ ikut untuk melerai dan sebagainya," urai dia. 
 
Usai keramaian itu, lanjutnya, jajaran personel Polres berjaga di lokasi. Ia mengatakan penjagaan untuk mengantisipasi bila terjadi tindakan lanjutan usai kejadian. 
 
Ihsan mengungkapkan kepolisian di Bantul menerima laporan atas kejadian itu. Laporan itu dari anggota ormas. 
 
"(Isi laporan) tentang penganiayaan dan pengeroyokan. Ini akam kami lihat seperti apa," ungkapnya. 
 
Ihsan mengingatkan masyarakat tak terprovokasi atas beredarnya video di media sosial, termasuk narasi yang menjurus pada tindakan tertentu. Ia meminta masyarakat memercayakan penanganan persoalan itu ke kepolisian. 
 
"Percayakan penanganannya kepada kepolisian yang sekarang sudah berproses. Jangan sampai ada persekusi atau main hakim sendiri, atau kami akan tindak tegas," jelas dia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan