Polisi West Midlands mengatakan, penyerang berbicara dengan kakek itu sebentar, sebelum menyemprotkan zat tidak diketahui dan membakar jaketnya. Insiden ini menyebabkan korban terbakar di bagian wajahnya.
"Dia dibawa ke rumah sakit dengan luka serius yang diyakini tidak mengancam nyawanya," kata Komandan Polisi Birmingham, Richard North, dilansir dari Anadolu Agency, Rabu, 22 Maret 2023.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Haji Bashir, wakil ketua Masjid Dudley Road mengatakan, seluruh masyarakat sangat terpukul dengan kejadian tersebut. "Pengurus masjid aktif berkomunikasi dengan polisi sejak Senin malam," katanya.
Bashir menyambut baik kabar bahwa tersangka ditemukan dan ditahan.
“Namun, seluruh masyarakat sangat berduka. Korban adalah jamaah lokal dan biasa di masjid kami. Ada rasa cemas yang besar di kalangan masyarakat. Anak-anak tidak mau pergi ke sekolah di pagi hari saat penyerang keluar di jalanan,” kata Bashir.
Baca juga: Kecam Islamofobia di Swedia, Erdogan: Jangan Harap Dapat Dukungan Masuk NATO
Saat bulan suci Ramadan dimulai pada Kamis, Bashir mengatakan, insiden yang memilukan itu menunjukkan perlunya tindakan pengamanan yang lebih ketat di sekitar masjid. “Hari ini Masjid Dudley Road, tapi besok hal yang sama bisa terjadi di Alum Rock, Cape Hill atau daerah lainnya. Pelajaran harus diambi," sambungnya.
Polisi mengatakan, mereka juga mengetahui insiden serupa yang terjadi di London Barat pada 27 Februari. Mereka bekerja sama dengan Layanan Polisi Metropolitan untuk mengungkap kemungkinan keterkaitannya.
"Kami memeriksa CCTV dan berbicara dengan saksi. Saya telah berbicara dengan orang-orang pagi ini, jadi saya tahu betapa khawatirnya mereka dan orang-orang mencari jawaban," serunya.
"Kami bertekad untuk mendapatkan jawaban itu sesegera mungkin, dan Saya mendesak masyarakat untuk bekerja sama dengan kami dan menghindari spekulasi apa pun pada tahap ini," kata Kepala Inspektur North.
Dia mengatakan penyelidikan berlanjut dengan dukungan dari polisi anti-terorisme, yang memiliki akses ke kemampuan spesialis untuk membantu menetapkan keadaan lengkap seputar insiden tersebut.
"Kami memiliki petugas yang berpatroli di daerah setempat untuk meyakinkan orang-orang dan kami mengunjungi lembaga keagamaan setempat untuk memberi tahu mereka. Kami akan meminta masyarakat untuk waspada dan melaporkan setiap perilaku mencurigakan kepada kami," ucap dia.
Birmingham, sebuah kota dengan populasi 1,2 juta, adalah rumah bagi lebih dari 300.000 Muslim. Kelompok minoritas dilaporkan tidak hanya menghadapi diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari mereka, tetapi juga menghadapi ribuan serangan fisik setiap tahunnya.
Pada tahun 2018, sekelompok anggota parlemen lintas partai mengeluarkan laporan tentang kebencian anti-Muslim. Hal ini mendesak pemerintah untuk secara resmi mendefinisikan Islamofobia.
Sejauh ini, pemerintah belum mengambil tindakan apa pun.
Sementara Partai Konservatif yang berkuasa berurusan dengan klaim Islamofobia di dalam partai, tampaknya pengakuan atas prasangka anti-Muslim seperti itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat di Inggris.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id