Ilustrasi - Seorang warga mengambil air di saat bencana kekeringan. (ANTARA FOTO)
Ilustrasi - Seorang warga mengambil air di saat bencana kekeringan. (ANTARA FOTO)

BPBD NTT Fokus Pemetaan dan Pendataan Ancaman Kekeringan

Antara • 09 Juni 2022 14:57
Kupang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur fokus melakukan pemetaan dan pendataan terhadap ancaman kekeringan yang terjadi pada musim kemarau 2022.
 
Pemetaan dan pendataan merupakan dua hal penting yang dibutuhkan untuk mengambil langkah strategi lainnya.
 
"Pemetaan dan pendataan menjadi faktor kunci kesuksesan penanganan dampak kekeringan. Jadi, kajian itu penting karena ada konsekuensi ikutan," kata Kepala Pelaksana BPBD NTT, Ambrosius Kodo, di Kupang, Kamis, 9 JUni 2022.

Baca: BPBD Nagekeo Ingatkan Masyarakat Cegah Karhutla
 
Dia menjelaskan terkait musim kemarau tahun 2022 dan kekeringan, data yang menjadi rujukan ialah informasi peringatan dini dari BMKG. Dari informasi tersebut, petugas harus melakukan validasi dan pemantauan di lapangan.
 
Jika ada kerugian harta benda dan kerusakan lingkungan, BPBD bisa mengajukan penetapan status bencana kepada pimpinan kepala daerah.
 
Dia menjelaskan validasi data itu menjadi penting karena adanya alokasi anggaran dan pengerahan sumber daya untuk mengatasi kondisi tersebut. Dari validasi itu, ada penetapan status yang bisa diajukan. Setelah adanya penetapan status, BPBD bisa mengajukan pemanfaatan dana belanja tidak terduga (BTT) untuk bencana.
 
"Kalau kekeringan BMKG sudah rilis, lakukan kajian, validasi, ajukan status bencana, lalu ajukan pemanfaatan BTT," jelas Ambrosius.
 
Ambrosius mengatakan kekeringan adalah bencana yang terjadi berangsur-angsur. Banyak orang yang tidak merasa berada dalam bencana kekeringan, kecuali sudah kesulitan mengakses air bersih dan pemenuhan kebutuhan pangan.
 
Berdasarkan informasi BMKG, 21 zona musim (ZOM) atau 92,3 persen telah memasuki musim kemarau, sedangkan dua ZOM atau 8,7 persen belum memasuki musim kemarau. ZOM yang dimaksud ialah ZOM 242, yakni Manggarai Barat bagian utara, Manggarai Timur, dan Ngada bagian utara. Selanjutnya ZOM 262, yakni Kupang bagian utara dan TTU bagian barat
 
"Meski secara nasional maupun lokal NTT belum ada peringatan dini kemarau, wilayah NTT telah memasuki musim kemarau. Oleh karena itu, antisipasi perlu dilakukan," ungkap Ambrosius.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan