Kalianda: Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPH-Bun) Lampung Selatan, Provinsi Lampung, mencatat seluas 1.216 hektare lahan persawahan terendam banjir. Kondisi itu dampak dari cuaca ekstrem dan luapan air pada aliran sungai di dekat lokasi persawahan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Lamsel, Eka Saputra, mengatakan banjir merendam lahan persawahan milik masyarakat di 8 kecamatan, meliputi Palas 105 hektare (ha), Ketapang 157 ha, Sidomulyo 135 ha, Candipuro 536 ha, Kalianda 35 ha, Waypanji 20 ha, Waysulan 278 ha dan Sragi belum ada penanaman.
Usia tanaman padi yang terendam banjir rata-rata berkisar 15-30 hari. Kendati demikian, pihaknya belum dapat menyimpulkan potensi tanaman padi yang puso.
Baca juga: Duit BLT Buat Bayar Utang, Kades di Garut Ditahan
"Kami cek dulu selama 5-7 hari ke depan. Kalau kondisi lahan masih tergenang air, dimungkinkan padi-padi itu bakalan puso. Kalau sekarang belum bisa diperkirakan," ujarnya, Selasa, 28 Desember 2021.
Namun, dia menilai saat ini volume air mulai surut dengan ketinggian 20-50 sentimeter.
"Banjir itu hanya lewat saja. Mudah-mudahan dalam waktu dekat air surut dan kondisi padi masih bisa diselamatkan," katanya.
Dia menambahkan, jika tanaman padi itu sampai puso, pihaknya akan melayangkan surat ke provinsi guna meminta bantuan benih padi.
"Kalau 2021, kami tidak ada cadangan bibit daerah (CBD). Kami akan surati dinas pertanian Lampung untuk meminta bantuan benih padi," tambah dia.
Kalianda: Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPH-Bun) Lampung Selatan, Provinsi Lampung,
mencatat seluas 1.216 hektare lahan persawahan terendam banjir. Kondisi itu dampak dari cuaca ekstrem dan luapan air pada aliran sungai di dekat lokasi persawahan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Lamsel, Eka Saputra, mengatakan banjir merendam lahan persawahan milik masyarakat di 8 kecamatan, meliputi Palas 105 hektare (ha), Ketapang 157 ha, Sidomulyo 135 ha, Candipuro 536 ha, Kalianda 35 ha, Waypanji 20 ha, Waysulan 278 ha dan Sragi belum ada penanaman.
Usia tanaman padi yang terendam banjir rata-rata berkisar 15-30 hari. Kendati demikian, pihaknya belum dapat menyimpulkan potensi tanaman padi yang puso.
Baca juga:
Duit BLT Buat Bayar Utang, Kades di Garut Ditahan
"Kami cek dulu selama 5-7 hari ke depan. Kalau kondisi lahan masih tergenang air, dimungkinkan padi-padi itu bakalan puso. Kalau sekarang belum bisa diperkirakan," ujarnya, Selasa, 28 Desember 2021.
Namun, dia menilai saat ini volume air mulai surut dengan ketinggian 20-50 sentimeter.
"Banjir itu hanya lewat saja. Mudah-mudahan dalam waktu dekat air surut dan kondisi padi masih bisa diselamatkan," katanya.
Dia menambahkan, jika tanaman padi itu sampai puso, pihaknya akan melayangkan surat ke provinsi guna meminta bantuan benih padi.
"Kalau 2021, kami tidak ada cadangan bibit daerah (CBD). Kami akan surati dinas pertanian Lampung untuk meminta bantuan benih padi," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)